Bab 505
Sambil menatap Shania, Xander memanggilnya, "Kemarilah."
Shania melihat jarak di antara mereka.
Sudah sangat dekat.
Mana bisa ... mendekat lagi.
"Aku nggak mau mendekat, kita bahas dulu masalah ini," ucap Shania dengan serius sambil duduk tegak.
Xander menarik tangannya.
"Aku menyuruhmu mendekat bukan untuk menghalangimu bicara."
Dalam tarik-menarik, Shania kalah kuat.
Shania ditarik ke pahanya.
Ketika menatap pria hangat di hadapannya, Shania merasa seolah sedang duduk di atas gunung berapi aktif yang bisa meletus kapan saja dan menyeretnya masuk ke dalam lahar ...
"Kamu sudah menipuku, aku juga menyembunyikan rahasia darimu, jadi kita berdua impas."
Keduanya impas adalah solusi terbaik.
Shania menyembunyikan rahasia, sedangkan pria itu juga menipunya. Masalah sudah serumit ini, tidak ada gunanya diperdebatkan.
"Boleh saja impas."
Xander mengusap tulang belikatnya sambil mengangguk.
Shania menepis tangan Shania. "Selain itu, aku nggak mau pergi ke acara keluargamu di akhir pekan nanti

Locked chapters
Download the NovelRead App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link