Bab 423
"Nggak, kamu tampan, kok."
Vance berdiri di depan Xander sambil mengagumi ketampanannya. Vance mengagumi dari wajahnya yang tampan, tubuhnya yang tinggi, bahkan keindahan rambut dan tangannya juga dipuji.
Ketampanan Xander bagaikan sebuah mahakarya yang indah.
Memancarkan pesona yang sulit ditolak, membuat siapa saja tergoda untuk ...
Vance mendekat.
Xander menghalanginya dengan tangan. Dengan ekspresi serius, Xander berkata, "Cukup, Vance. Kita sudah sepakat untuk saling menghormati, nggak boleh melewati batas."
"Maaf, aku nggak bisa menahan diriku."
"Kamu harus bisa mengendalikannya."
"Aku sudah berusaha."
" ... Kalau kamu nggak mengendalikan dirimu, aku akan memukulmu sampai pingsan." Sambil bicara, Xander menggerakkan pergelangan tangannya.
" ... "
Vance meminta maaf sambil tersenyum.
Kemudian, Vance mundur.
Xander duduk di sofa.
Waktu masih muda, Xander tidak menyadarinya sama sekali. Saat sudah mengerti bahwa sahabatnya itu gay, dia sempat bingung dan menjauhinya. Kemudian, setel

Locked chapters
Download the NovelRead App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link