Bab 140
Tatapan Jevan seperti sedang menuduh dan meminta penjelasan dari Shania.
Jevan merasa seolah-olah Shania telah menipunya. Jevan sudah memberikan nafkah lahir dan batin untuk Shania, pada akhirnya wanita itu meninggalkannya dan lari ke pelukan Xander.
Shania tidak tahu harus berkata apa.
Shania menatap Jevan dengan tenang, seolah-olah dia sedang melihat pria tidak waras.
Akhirnya, Jevan mengalihkan pandangan ke arah Xander lagi dan berkata, "Pendapatku sama ... dengan Pak Martin."
Ekspresi Jevan masih tetap dingin dan angkuh, hanya suaranya yang agak serak yang mengungkapkan suasana hati yang dia rasakan saat ini.
Xander berkata dengan tatapan sinis, "Pendapat Pak Martin yang mana? Maaf, aku pelupa. Tolong Pak Jevan ulangi."
Jevan terdiam.
Dia mengepalkan tangannya erat-erat.
Xander ingin Jevan merendahkan diri memohon padanya. Hal itu tidak mungkin Jevan lakukan!
Jevan langsung berdiri dan hendak pergi.
Namun, Martin menghalanginya dan memberi isyarat mata kepada Jevan untuk tetap tena

Locked chapters
Download the NovelRead App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link