Bab 89
Siena sudah tiba di bandara, setelah selesai mengurus bagasi barulah dia menjawab, "Sekitar jam setengah lima."
Di sana hening beberapa detik. "Mengerti, tunggu aku setelah turun pesawat, naik mobilku ke pusat kota."
Siena menduga, mungkin karena nenek Ricky yang mendesak, makanya dia menelepon.
Namun, karena kejadian semalam, dia sedikit ragu.
Ricky menyadari keraguannya, dia tertawa kecil dengan nada tak jelas, "Nenek memintaku mengantarmu pulang."
Menyebut Nyonya Besar Diana, alis Siena perlahan mengerut. "Kapan kamu berencana memberi tahu nenek?"
"Ricky, kita harus naik pesawat," suara Valen tiba-tiba terdengar.
Tuut tuut tuut ....
Ricky pun langsung menutup telepon.
Siena bahkan tidak yakin apakah Ricky mendengar perkataannya tadi atau tidak.
Soal kejadian semalam pun, tampaknya dia tidak terlalu pedulikan.
Jika Siena tidak salah dengar ....
Suara pengumuman di tempat Ricky tadi, sama dengan penerbangan Siena?
Siena tiba-tiba ingin tertawa.
Jelas-jelas bersama Valen, bagaimana mun

Locked chapters
Download the NovelRead App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link