Bab 113
"Apa yang harus aku katakan?"
"..."
Gadis itu tampak kesal.
Rosie menghela napas panjang dan merasa lelah. Dia mengambil ponsel menelepon Carlo.
Carlo tidak mengangkatnya.
Sebaliknya, Elda malah menelepon.
"Bar Temaram, makan dulu baru ke sini."
"Baik."
Setelah menutup telepon, Rosie melihat Elda mengirim nomor meja dan foto.
Rosie menatap ponselnya sejenak, lalu melirik gadis itu.
"Carlo malam ini pulang larut. Di sini nggak ada kamar kosong. Kalau kamu nggak punya tempat tinggal, aku suruh Pak Leo pesankan hotel. Aku mau pergi. Kamu silakan saja."
Gadis itu terlihat bukan orang baik, Rosie tidak mau berseteru, juga tidak mau berada di tempat yang sama.
"Oh ya, aku bukan selingkuhan Carlo. Aku wanitanya."
Kalimat terakhir dia ucapkan dengan tegas.
"Berhenti!" Gadis itu turun dari tangga.
Rosie menyampirkan tas rantai di bahunya. Dia tidak buru-buru pergi, tapi menunggu gadis itu mendekat.
Gadis itu memakai sweater wol yang harganya jutaan, dipadu celana jeans, sepatu bot hitam keluara

Locked chapters
Download the NovelRead App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link