Bab 111
Carlo perlahan duduk, membuat permukaan sofa agak cekung.
"Rosie."
"Hmm."
Tidurnya tidak pulas. Kalau tidak mabuk, biasanya dipanggil sekali saja dia akan menjawab.
Carlo mengusap rambutnya, lalu mengangkat tubuhnya dengan hati-hati.
"..."
Rosie membuka matanya sedikit, lalu langsung melihat wajah yang begitu rupawan.
Wajahnya spontan memerah.
Panas tubuh Carlo membakarnya, dia tidak berani bergerak.
Telinganya menempel di dada Carlo yang panas. Rosie bisa mendengar dengan jelas degup jantung Carlo.
Langkah Carlo stabil dan saat meletakkan Rosie di atas ranjang, gerakannya juga sangat hati-hati.
Rosie buru-buru memejamkan mata, takut dia mau melanjutkan lagi.
Tadi saja sudah dua kali. Kalau bukan karena ada telepon internasional yang meminta Carlo mengurus dokumen, mungkin dia masih harus menghadapi ronde berikutnya.
Lampu dimatikan.
Carlo tidak berbuat macam-macam.
Di tengah malam begini, apa dia takut ada orang mencurinya?
Rosie malu sampai menenggelamkan kepala ke lengan Carlo.
Dia

Locked chapters
Download the NovelRead App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link