Bab 205
Bibi Vero merasa pusing dan hampir kehilangan keseimbangan.
Aku bergegas maju untuk membantunya, tetapi dia justru mendorongku menjauh.
Yuna-lah yang akhirnya membantu Bibi Vero untuk duduk.
"Bibi, Arya pergi untuk membalaskan dendam Shani," ujar Yuna sambil terisak, menyalahkan Shani atas semua yang terjadi.
Aku sudah mati, tetapi dia masih saja terus menjelek-jelekkanku.
"Bibi yang salah ..." Wajah Bibi Vero pucat pasi, suaranya serak.
Aku ingin mendekat, tetapi dia kembali berkata, "Seharusnya ... Bibi nggak bawa Shani pulang."
Aku berdiri kaku di tempat, bibi, menyesal membawa aku pulang......
Andai bisa mengulang waktu, aku juga tidak akan memilih untuk mengikutinya kembali ke kediaman Keluarga Japardi.
Meski hatiku sudah mati rasa setelah mengalami kematian, rasa sakitnya masih sangat tajam.
Di belakang, Davin tiba-tiba merangkulku.
Sembari menempelkan dagunya di kepalaku, dia berkata pelan, "Shani ... aku akan memberimu sebuah rumah."
Dia berusaha keras untuk memberikan Shani se

Locked chapters
Download the NovelRead App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link