Bab 2882
Adriel menatapnya, sambil tersenyum dia menganggukkan kepalanya dan berkata, "Boleh."
"Terima kasih, Kak Adriel," kata Wafa.
Setelah selesai berkata, Wafa tersenyum, lalu berbalik dan pergi.
Namun, dari belakangnya terdengar suara Adriel berbicara. "Apa kamu nggak takut aku akan benar-benar menghancurkan Enam Jalur Puncak Kematian dan membuatmu nggak punya tempat untuk pergi?"
Langkah Wafa berhenti sejenak, tanpa menoleh, dia meninggalkan senyuman tipis dan berkata, "Kak Adriel, kamu nggak tahu betapa mengerikannya Enam Jalur Puncak Kematian itu. Enam Jalur Puncak Kematian nggak mungkin terhancurkan."
Adriel menyipitkan matanya sambil memandang sosoknya yang perlahan menjauh.
"Gadis ini agak nggak biasa. Setelah kerja sama selesai, dia harus dimusnahkan,"
Di dalam hati Adriel, terdengar suara Leluhur Lavali yang berkata dengan tenang.
Adriel menggelengkan kepalanya, tiba-tiba berkata, "Kenapa kamu nggak tidur?"
"Hehe, aku baru bisa tidur dengan tenang setelah kamu masuk ke dalam Alam R

Locked chapters
Download the NovelRead App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link