Bab 819
"Biarkan anak ini memasak buatmu besok. Suruh dia siapkan air untuk cuci kakimu malam ini! Pokoknya, biar Om Xavier istirahat dulu beberapa hari ini. Biar anak ini saja yang mengerjakan semua pekerjaan rumah!"
Steven menegang, bibir tipisnya sedikit mengerut. Alisnya juga tampak bergerak-gerak gelisah.
'Mencuci kaki? Bukan masalah.'
'Tapi, memasak? Suruh dia memasak?'
'Mungkin Kakek punya pikiran supaya cepat mati ...'
"Kakek, aku …" Clarine tampak ragu. Matanya bergetar sejenak, seolah-olah mencari kata yang tepat.
Ketika sedang merangkai kata di benaknya, Hendy sontak melangkah maju dengan tenang. Sudut bibirnya melengkung hingga terlihat senyuman hangat nan elegan yang sangat disukai orang tua. "Pak Hendrik, malam ini sepertinya Clarine nggak bisa menemanimu."
"Oh? Kenapa begitu?" Hendrik mengerutkan kening, jelas tidak senang dengan penolakan mendadak ini.
Hendy menghela napas panjang, menatap lembut dan penuh kasih sayang ke arah Clarine yang tampak lelah. "Clarine baru menyelesai

Locked chapters
Download the NovelRead App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link