Bab 709
"Bagus sekali! Bagus sekali!" Hendrik sangat bersemangat dan memukul bahu Steven dengan keras hingga membuatnya hampir muntah.
Di ujung telepon, suasana hening sejenak, lalu terdengar tawa ringan disertai dukungan. "Bagus sekali kamu punya pemikiran seperti itu. Kakak mendukungmu dan berharap kamu dan Nona Clarine bisa bersatu kembali."
"Terima kasih, Kak Stenly." Steven menjawab dengan suara kecil.
Namun entah kenapa, kata-kata 'bersatu kembali' itu membuat hatinya terasa tidak nyaman.
Hendrik kemudian mengambil telepon dan dengan hangat bertanya, "Stenly! Bagaimana hidup di luar negeri? Kudengar pantai di sana indah sekali. Kapan kamu bawa Kakek ke sana untuk liburan dan berjemur di bawah matahari?"
"Kakek, meski luar negeri indah, tetap tidak ada yang mengalahkan rumah sendiri."
Stenly tersenyum lembut, "Kakek sudah tua, perjalanan ke negara Malio jauh. Aku nggak akan tega melihat Kakek capek."
"Mungkin nggak lama lagi, kalau tubuhku sudah membaik, kita bisa bertemu di Sanmara, ya."

Locked chapters
Download the NovelRead App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link