Bab 58 Tamu Terhormat adalah Ardelia
"Kamu!" Melisa marah. Wajah Vienna juga agak jelek, tapi segera tersenyum lembut. "Kakak, nggak apa-apa kalau kamu belum mengerti etika seorang sosialita, aku dan Ibu akan membantumu mengubah kebiasaan burukmu."
Melisa menggenggam tangan Vienna, hatinya merasa kesal.
Dia pernah berharap banyak dengan anak kandungnya sendiri, tapi tidak disangka anak itu terlalu keras kepala. Kalau bukan karena ada Vienna di sebelahnya, dia sudah meledak karena marah!
Dalam hati, dia semakin menyayangi Vienna.
Melisa berkata dengan nada dingin, "Kalau kamu nggak mau belajar, jangan makan dulu. Kalau sudah tahu etika, baru boleh makan lagi."
Ardelia sama sekali tidak peduli, tetap memakan kue itu dengan santai.
Melisa sampai mengepalkan tangannya menahan emosi. Vienna menepuk lembut tangannya dan berkata lembut, "Kakak, kamu bisa masuk sini karena kami, tapi malah bersikap kasar pada ibu. Aku harus menghukummu menunggu kami di luar."
Setelah mengatakan itu, Vienna menoleh ke arah penanggung jawab toko da

Locked chapters
Download the NovelRead App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link