Bab 1550
Keadaan di Istana Bawah Tanah yang tersegel.
Tidak ada cahaya matahari maupun cahaya bulan, tidak ada musim semi atapun musim gugur, yang ada hanyalah kesepian tanpa akhir dan kegelapan abadi.
Bahkan tidak ada yang menyadari berlalunya waktu.
Teguh yang terbaring tak sadarkan diri tiba-tiba menggerakkan jarinya, kemudian terbangun dalam keadaan terkesiap.
"Apa yang terjadi …"
Teguh melihat sekelilingnya.
Dia melihat tumpukan mayat dan lautan darah, serta lingkungan yang tidak asing di sekitar Aula Utama.
Selain itu, dirinya juga melihat …
Shinta yang terbaring di sampingnya tanpa busana apa pun. Sudut bibirnya sedikit terangkat, seakan sedang bermimpi indah.
Teguh tidak mengerti.
"Wung!"
Teguh mendadak merasakan sakit yang luar biasa di kepalanya.
Satu per satu kejadian dan ingatan berputar seperti sebuah film dalam pikirannya.
Teguh telah mengingatnya.
Saat itu, sebelum Serangga Penghancur Dunia mati, serangga itu menyemburkan cairan berwarna merah darah dan mengenai dadanya yang meny

Locked chapters
Download the NovelRead App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link