NovelRead
Open the NovelRead App to read more wonderful content

Bab 1161

"Penuh agresi." Qadafi baru saja mengucapkan hal itu ... Bum! Duar! Krak, krak, krak! Dewa Perang Pertama mulai menggila lagi. Dia memegang dua jeruji sangkar besi dengan kedua tangannya, terus mencoba untuk membuka kedua sisinya. Selain itu, Dewa Perang Pertama juga gila-gilaan membenturkan kepalanya berulang kali. Teguh merasa sangat sedih saat melihatnya. Meskipun ... Pada saat ini, Dewa Perang Pertama sudah tidak mengenal rasa sakit. Namun, ... Dewa Perang Pertama yang dulunya sangat berwibawa, kini malah jatuh ke situasi yang begitu menyedihkan. Hal ini benar-benar membuat orang yang mengasihinya merasa sedih dan ingin menangis rasanya. Apalagi, dulu Teguh adalah teman baiknya. Teguh tidak tega melihatnya, jadi dia menoleh dan bertanya, "Apakah ada cara untuk mengatasinya?" Ekspresi wajah Qadafi menjadi muram. Dia menggelengkan kepalanya dan berkata, "Aku sudah mencobanya, tapi Serangga Legendaris di tubuhnya terlalu kuat. Serangga Legendaris yang aku punya nggak punya cara lain u

Locked chapters

Download the NovelRead App to unlock even more exciting content

Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser

© NovelRead, All rights reserved

Booksource Technology Limited.