Bab 379
Salah satu alasan Merry tidak ingin Marvin melihat, adalah karena mulut orang ini benar-benar sangat menyebalkan, bahkan selalu senang melihatnya ditertawakan.
Merry tidak menggubris perkataan Marvin, dirinya mengambil teko kopi, menuang secangkir untuk dirinya sendiri.
"Kamu juga nggak perlu terlalu sedih, foto-foto ini jelas sekali hanya dipilih dari sudut tertentu. Terutama foto yang memberikan bunga mawar itu, bahkan wajah Shayne nggak berani ditampilkan jelas, bisa dipercaya sampai sejauh mana? Jangan bilang kalau hatimu serapuh itu, ya."
Merry agak terkejut menatap Marvin. "Kamu ternyata ... bisa mengucapkan kata-kata seperti itu?"
"Kenapa aku nggak bisa? Menurutmu aku akan mengatakan apa?"
"Dengan sifatmu, bukankah seharusnya kamu akan mentertawakan aku habis-habisan?"
Marvin merasa tidak senang. "Sepertinya, di dalam hatimu ... aku memang orang seperti itu?"
Merry mengangguk serius. "Betul."
Marvin tertegun mendengar tanggapan Merry.
Angin sepoi bertiup, menghapus gerah yang ad

Locked chapters
Download the NovelRead App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link