Bab 346
"Pagi tadi kita baru saja ketemu."
"Kita nggak ketemu seharian."
"Bukannya kita terus mengobrol terus di ponsel?"
Mata dalam pria itu menatapnya, "Jadi, kamu kangen aku nggak?"
Mata itu terlalu dalam, terlalu serius, penuh dengan emosi yang sulit ditebak.
Merry sangat mengenal pria ini, terakhir kali dia bilang tidak kangen, dirinya dilahap habis-habisan.
Kali ini dia tentu tidak mau mengulangi kesalahan yang sama.
"Kangen."
Sudut bibir pria itu terangkat tipis, "Hmm, kalau sekangen itu padaku, biar aku puaskan."
Belum sempat Merry bereaksi, tubuh tinggi besar pria itu tiba-tiba menindihnya.
Merry menjerit kaget, "Shayne, kamu nggak tahu malu!"
...
Hari ketiga, Merry masih saja mengobrol seharian dengan Shayne di ponsel.
Sandra duduk di samping dan akhirnya tidak tahan saat melihat Merry terus menunduk memainkan ponsel. Dia berkata, "Kamu sama kakakku akhirnya baikan lagi, ya?"
Merry agak kaget, "Baikan apanya?"
Sandra memonyongkan mulutnya, "Jangan bohongi aku, kamu kira aku nggak lih

Locked chapters
Download the NovelRead App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link