Bab 342
Shayne berhenti melangkah tanpa ekspresi apa pun.
Yuna duduk di tangga batu di dekat situ, lalu merenggangkan tubuhnya, sama sekali tidak ada citra seorang putri.
Dia menopang dagu dengan kedua tangan, "Nggak disangka, kebebasan ternyata bisa datang semudah ini."
Pria yang berdiri diam di sampingnya, tentu saja tidak akan menanggapinya.
Yuna paham, jadi tidak mempermasalahkannya.
Dia melanjutkan, "Aku nggak tahu sudah berapa kali datang ke sini, tapi baru kali ini merasa ... pemandangan di sini begitu indah."
Biasanya setiap kali keluar rumah, selalu ada barisan pengawal dan pelayan yang ikut serta. Mereka takut dia tersandung atau terbentur, apa pun yang dia lakukan membuat mereka tegang seakan dia boneka porselen rapuh.
Setiap kali keluar rumah selalu begitu, mana bisa senang?
Ini pertama kalinya, dia bisa keluar tanpa ada rombongan pengawal yang menjengkelkan di belakang dengan segudang nasihat.
Meskipun pria di sampingnya terlalu pendiam dan membosankan, tapi dibandingkan para pela

Locked chapters
Download the NovelRead App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link