Bab 238
Mata pria itu gelap seperti tinta hitam. "Kamu tahu."
Merry sedikit tercekat.
Maksud tersembunyi dari ucapan Shayne ini, tentu saja dia bisa menangkapnya.
Dirinya memalingkan kepala, tetapi tetap tak bisa menahan diri untuk berkata, "Shayne, kita akan segera bercerai!"
Shayne menggenggam tangannya, menatapnya dalam-dalam.
"Aku tiba-tiba nggak ingin bercerai lagi."
Wajah Merry sedikit berubah. "Shayne, apa kamu mau ingkar lagi?"
"Ya, aku mau ingkar."
Merry baru hendak bicara, Shayne kembali berkata, "Tapi, kalau kamu bersikeras nggak mau, aku nggak akan memaksakan."
Mendengar itu, Merry akhirnya terlihat sedikit melunak.
"Shayne, antara kita sudah nggak mungkin lagi."
"Mengapa?"
Merry tertegun sejenak, lalu menampakkan senyum sinis.
"Mengapa? Shayne, apa kamu pura-pura nggak tahu?"
Tatapan Shayne dalam dan kelam. "Aku tahu, dulu aku memang melakukan banyak hal yang membawa luka di hatimu. Aku bisa menjamin, hal-hal itu ... nggak akan terjadi lagi. Dan juga, tentang anak itu ... maafkan

Locked chapters
Download the NovelRead App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link