Bab 202
Setiap kali Shayne pulang, Sofie akan mencari cara untuk memanggilnya pergi.
Sekarang ... hampir sama persis seperti sebelumnya.
Melihat ekspresi Merry yang begitu tenang, sorot mata Shayne berubah muram.
Shayne membuka mulut dan sepertinya ingin mengatakan sesuatu, tetapi ponselnya berdering lagi dengan mendesak.
Shayne melirik ponselnya, lalu menatap Merry dalam-dalam sebelum pergi.
...
Di dalam bangsal, Sofie tampak kacau.
Seluruh tubuh dan wajahnya dipenuhi cangkang telur, daun sayur, serta berbagai cairan tak dikenal yang berwarna-warni.
Luka di dahi Sofie sudah diobati dan darahnya membeku, tetapi kondisi lukanya tetap terlihat sangat mengerikan.
Ketika Shayne membuka pintu dan masuk ke bangsal, Sofie sedang menangis seraya menutupi wajahnya.
Franciska mencoba menghibur Sofie, tetapi tidak ada gunanya.
Mata Franciska langsung berbinar begitu melihat Shayne datang.
Franciska membumbui cerita dengan emosi dan mengadu dengan penuh amarah.
"Kak Shayne, kerumunan massa yang menyerang

Locked chapters
Download the NovelRead App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link