Bab 146
"Oke." Tamara menepuk punggung Merry dengan lembut sebelum menatap Shayne lagi, "Shayne, kutitipkan Merry padamu."
"Tenang saja, aku akan menjaga Merry dengan baik."
Setelah berpamitan, Tamara melambaikan tangan kepada mereka berdua dan berbalik untuk memasuki gerbang keberangkatan.
Merry menatap punggung ibunya yang telah menua dan matanya agak memerah.
Merry masih berdiri di sana dengan linglung sampai Tamara menghilang.
"Sudah waktunya pulang." Suara Shayne membuyarkan lamunan Merry.
Merry menoleh dan berkata, "Terima kasih atas kerja samamu selama ini. Karena ibuku sudah pergi, aku nggak akan pulang. Nanti aku akan berkemas."
"Nggak perlu." Shayne berkata dengan suara rendah, "Kamu sudah tinggal di sana begitu lama. Meski kita bercerai, vila ini akan tetap jadi milikmu."
Merry meliriknya dengan heran, tetapi tidak menolak dan hanya berkata dengan datar, "Terima kasih."
Selama ini orang luar bilang Merry menikahi Shayne demi uang. Namun tidak ada yang tahu dia tidak pernah menghabis

Locked chapters
Download the NovelRead App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link