Bab 1348 Kak Elisa Makin Membuat Marah
Ben menepuk pundak keponakannya itu dan berkata. "Dia memang sepertiku, bodoh, mudah mengasihani orang lain, juga mudah tertipu."
Memikirkan apa yang diberikan Luna kepadanya hari ini, bukankah itu akar dari masalah yang disebabkan oleh kepercayaan Ben kepada teman-teman dekatnya ketika dia masih muda dahulu?
"Ikuti saja Luna, itu baik untukmu."
Ben sudah memberi tahu Vincent secara langsung.
Vincent hanya melihat jika sepupunya itu memang sangat mahir dalam hal memukul orang.
Mengenai sisanya … bagaimana, ya? Dia lebih tua dari Luna, 'kan? Selain itu, Vincent sendiri juga lulusan sekolah bisnis. Meskipun tidak berbakat, seharusnya dia lebih mampu dibanding Luna, 'kan?
Itulah yang dipikirkan oleh Vincent. Namun, dalam situasi seperti itu, Vincent tidak berani mengatakan apa pun dan hanya menganggukkan kepalanya.
Elisa tahu apa yang dipikirkan Vincent, tetapi tidak banyak bicara.
Tepat pada saat itu, ponsel Elisa berdering.
Amir-lah yang menelepon Elisa. Amir tidak mengatakan apa-apa, d

Locked chapters
Download the NovelRead App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link