Bab 14
"Jadi kamu mau tinggal di sini, ya? Baik, aku yang akan pergi."
Melisa baru saja melangkah ketika Juna berkata dengan datar, "Kalau kamu menghilang lagi dari hidupku, temanmu Yunita, juga sahabat dan gurumu di negara asal, nggak akan punya tempat untuk bertahan hidup di mana pun."
Tubuh Melisa seketika membeku. "Juna, apa kamu nggak merasa perbuatanmu ini benar-benar nggak tahu malu?"
"Aku nggak mau menggunakan cara ini," ucap Juna sambil memotong bahan masakan, tapi tangannya terpeleset dan pisau melukai jarinya. Dia menatap darah yang menetes cukup lama, baru akhirnya berkata, "Tapi ini satu-satunya cara yang paling efektif, bukan?"
Melisa tidak menjawab. Suasana di vila yang luas itu langsung sunyi mencekam.
Tak lama kemudian, Juna kembali menyajikan hidangan yang baru dimasak. Tapi Melisa sama sekali tidak berselera, dan dia tidak ingin melihat wajahnya lagi. Dia langsung naik ke atas dan mengunci diri di kamar.
Juna naik ke lantai atas sambil membawa makanan. "Ngantuk ya? Makan se

Locked chapters
Download the NovelRead App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link