Bab 378
Myria duduk di sofa, punggungnya tegak, ramping, dan kuat.
"Kamu memanggilku hanya untuk mengatakan ini?"
Kata-kata itu tak bisa melukainya.
Baginya, nama Rani adalah nama yang indah.
Dia tidak akan merasa sedih hanya karena beberapa kalimat yang diucapkan Weni karena dia tidak pernah menganggap wanita di depannya sebagai ibunya. Dia menganggap Weni seperti wanita asing yang gila, yang tidak bisa menyakitinya.
"Apa yang sebenarnya kamu inginkan? Apakah Yavin tahu kamu diam-diam menggoda kakaknya? Inikah caramu membalas dendam karena aku telah meninggalkanmu? Aku nggak menyangka Meta membesarkanmu seperti ini, tanpa moral dan rasa malu."
"Aku nggak mengerti apa maksudmu? Menggoda Marco?"
Itu konyol. "Kalau otakmu bermasalah, pergilah ke bagian saraf." Myria berbalik dan hendak pergi. Dia merasa tinggal di sini hanya membuang waktu karena Weni sudah gila.
Belum berjalan dua langkah, Weni menarik tangannya.
Kuku wanita itu menancap ke kulitnya, membuat Myria mengernyit kesakitan. Myria me

Locked chapters
Download the NovelRead App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link