Bab 309
Sekilas, Myria melirik kalung yang tergeletak di atas nakas di samping ranjang. Cahaya pagi menyinari ruangan dengan hangat, berlian yang tertanam di kalung itu memantulkan kilau seperti api kecil, menyilaukan matanya. Dia menghela napas lega. Saat perawat menelepon tadi, dia sempat khawatir Yavin akan kembali melakukan tindakan nekat.
Myria memasukkan kalung itu ke dalam tasnya.
Setelah itu, Myria meletakkan kantong kertas yang dibawanya di atas meja kecil.
Dia kemudian mengatur aliran infus.
Yavin sebenarnya sudah bangun.
Hanya saja tubuhnya lemah, matanya terpejam seolah sedang tidur siang.
Begitu Myria masuk, dia langsung merasakannya.
Aroma tubuh Myria berbeda dari siapa pun.
Langkah kakinya pun unik.
Yavin tidak berani membuka mata, hanya mendengar suara benda yang diletakkan di nakas, kelopak matanya yang tipis pun bergetar sedikit.
Myria membawa laptop.
Melihat Yavin masih tampak tertidur ...
Dia duduk di kursi pendamping, meletakkan laptop di pangkuan.
Dia teringat buku sketsa

Locked chapters
Download the NovelRead App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link