Bab 297
Dia tahu Myria kemungkinan besar tidak ingin bertemu Yavin.
Dengan Jerry yang menyambut, Yavin pasti sedang menunggunya di ruang rapat.
Sudah mendekati pintu ruang rapat. Sebagai desainer utama, Myria tentu tidak bisa menghindar.
Sampai di depan pintu, terdengar suara batuk dari dalam.
Suara tertahan dan samar.
Membuka pintu, Myria dan Mira masuk. Selain Yavin, ada juga William Vanya, perwakilan dari Hotel Kalbu.
William juga tidak menyangka, untuk kerja sama kecil seperti ini, sampai bos besarnya hadir.
Keduanya duduk. Setelah perkenalan singkat, Myria berdiri untuk menjelaskan desain dan konsep kreatif, menjelaskan setiap detail dengan teliti. Suaranya jelas dan lembut.
Hanya sesekali terdengar batuk kecil dari kursi utama.
Myria melirik ke arah itu dengan sudut matanya.
Dia menarik kembali pandangannya.
Saat kembali duduk, dia duduk di samping Mira.
Pak William memberi Myria isyarat diam-diam, menyuruhnya menyerahkan sketsa tangan. Itu adalah kebiasaan yang Myria pertahankan sepanja

Locked chapters
Download the NovelRead App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link