Bab 259
Malam ini, Yavin bermimpi lagi.
Dalam mimpinya, dia kembali ke masa kuliah.
Dia bukan pelaku utama, melainkan seorang pengamat.
Dia melihat seorang pemuda dingin dan tenang berjalan di depan, diikuti oleh seorang gadis bertubuh gemuk.
Keduanya melintasi musim kemarau dan musim hujan di jalanan kampus Universitas Sikari.
Dia tidak yakin apakah itu mimpi atau semacam ruang dimensi lain, karena dia melihat adegan-adegan yang tidak pernah dia saksikan sebelumnya.
Yavin tidak tahu apakah semua yang dia lihat ini nyata atau tidak.
Itu adalah sudut pandang milik Rani.
Di toko minuman dingin, Rani sedang membuat es kacang merah dengan bola talas.
Sambil bekerja, dia sesekali menatap layar ponselnya. Seolah sedang menunggu sesuatu, tetapi sorot matanya dipenuhi kekecewaan.
Yavin tidak tahan untuk tidak mendekat.
Dia tidak menyangka dirinya bisa melihat pesan yang dikirim Rani padanya.
Myria: [Kamu di ruang kelas mana?]
Namun, dia tidak membalas.
Yavin yang kini berusia 29 tahun, hampir tidak bi

Locked chapters
Download the NovelRead App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link