Bab 226
"Kamu sebaiknya menepati ucapanmu!" Jari-jarinya mencengkeram erat bahu ramping Myria, hampir saja menembus kulitnya.
Dia menggenggam kuat lalu melepaskan wanita itu, tulang sendinya berderak, matanya memerah. "Kamu berkali-kali menginjak hatiku. Kamu bilang aku nggak mengerti cinta, Myria! Aku juga manusia, hatiku juga terbuat dari darah dan daging."
"Apa itu cinta? Kalau begitu, katakan padaku apa itu cinta!"
Myria merasakan tenaga pria itu meluap seperti baja, menahan lengannya.
Dia tidak melawan.
Menahan rasa perih yang menggenang di alis dan mata.
Suaranya gemetar dan agak serak.
"Cinta itu, aku sebenarnya nggak begitu ingin memilikimu, aku hanya ingin melihatmu dari jauh, melihatmu makin baik."
"Begitu kamu muncul, kamu berada di dalam ruang lingkupku, aku langsung tahu itu kamu."
"Yavin, apa kamu benar-benar mencintaiku? Yang kamu cintai bukan aku."
"Kalau begitu tahukah kamu siapa aku?" pikir wanita itu.
Angin malam membuat sudut mata Myria kering dan memerah, rambutnya beranta

Locked chapters
Download the NovelRead App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link