Bab 191
Dengan memejamkan mata, Giany memaksakan diri untuk tidur.
Dia bermimpi lagi, kali ini memang bermimpi tentang seekor kupu-kupu cantik yang sangat mengandalkan diri pada manusia, tetapi warnanya dingin. Semua orang mengira warnanya itulah segalanya, lalu menjauh darinya. Hanya ada satu tangan yang dengan lembut menyentuhnya, seketika seluruh ruang menjadi panas membara. Sangat terasa kontras ekstrem dari perubahan aura dingin ke panas membara itu.
Kupu-kupu itu mengeluarkan suara pria itu, "Tunggu sebentar lagi, kamu belum sepenuhnya kenal aku. Aku juga belum berani jumpai kamu dengan wujudku ini."
Saat Giany terbangun, dia merasa sangat pusing dan sempoyongan.
Pertama-tama, dia menelepon kepala rumah sakit, menanyakan kabar di sana. Setelah mendengar bahwa semuanya baik-baik saja, dirinya merasa lega.
Lalu, dia mengalih ke urusan yang sebenarnya, bertanya apakah Max bisa dipindahkan ke tempat lain.
Kepala rumah sakit terdiam selama beberapa saat di seberang sana, "Pihak Grup Hoar data

Locked chapters
Download the NovelRead App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link