NovelRead
Open the NovelRead App to read more wonderful content

Bab 2 Fitnah

"Anita!" "Anita ... jangan mendekat, menjauhlah! Tolong, lepaskan aku!" Wanita di kursi roda itu berbicara dengan tidak jelas, sambil memukul-mukul kepalanya dengan panik. "Dea?" Anita agak ragu untuk mengenalinya. Dea yang diingatnya adalah seorang wanita yang halus, sama sekali tidak ada hubungannya dengan wanita kotor dan gila di hadapannya. "Anita, tolong lepaskan aku, tolong, jangan sentuh aku!" Dea berteriak putus asa, wajahnya dipenuhi ketakutan yang terlihat jelas saat melihat Anita. Jerry membungkuk dan memeluknya erat-erat. "Dea, ini aku, Jerry. Tenanglah." "Kak Jerry?" Dea menunjuk Anita sambil gemetar ketakutan. "Anita, dia mencoba menyakitiku!" Anita benar-benar bingung dan segera membentak, "Omong kosong apa yang kamu bicarakan?" Dea gemetar dalam pelukan Jerry sambil bergumam dengan tidak jelas, "Jangan, jangan pegang aku ...." "Jangan takut, nggak ada yang berani menyakitimu." Jerry menepuk punggung Dea pelan untuk menghiburnya, tapi ketika berhadapan dengan Anita, wajahnya dipenuhi amarah. "Pergi!" Dea dibawa ke bangsal VIP. Setelah diberi obat penenang, Dea pun tertidur. "Nona Dea dijual ke Pegunungan Hilama. Setelah melarikan diri, dia ditemukan, sehingga lolos dari lubang neraka itu. Dokter mengatakan Nona Dea mungkin terlalu menderita dan mengalami amnesia selektif. Saat ini dia cukup sensitif dan rapuh ...." Pengalaman yang dialami Dea selama bertahun-tahun membuat ekspresi Jerry menjadi semakin dingin. Jerry berkata dengan sikap yang dingin, "Apa hubungannya ini dengan Anita?" Asisten Rudy melirik Jerry lalu ragu-ragu untuk berkata, "Nona sepertinya pernah berhubungan dengan pedagang manusia yang ditangkap itu ...." Bumm! Dokumen di tangan Jerry terbanting ke tanah. Sambil menahan amarah, Jerry memerintahkan, "Selidiki!" Jerry langsung kembali ke rumah Keluarga Harani dan menendang pintu kamar Anita hingga terbuka. "Anita!" Panggilan penuh amarah itu membuat Anita secara naluriah mundur. Namun, Anita tidak punya kesempatan. Jerry maju dua langkah ke arahnya, tangannya yang besar mencengkeram lehernya dengan kuat. "Kak, ada apa denganmu ...." "Apa kamu melakukan hal yang sama tentang penjualan Dea ke Pegunungan Hilama?" Anita benar-benar bingung. Memikirkan ekspresi ketakutan di wajah Dea saat menabraknya, hatinya tiba-tiba panik. "Aku nggak tahu." "Nggak tahu?" Jerry menggertakkan giginya, jari-jarinya menjadi tegang. "Hari itu, Dea memohon bantuanku, tapi aku sudah nggak sadar dan tidur denganmu. Sekarang dia sudah berhasil kabur dan hanya mengenalimu, bukan orang lain. Apa kamu masih akan menyangkalnya?" "Aku ... aku nggak!" "Anita, kamu nggak berhak tinggal di Keluarga Harani lagi. Aku akan mengirimmu ke luar negeri." Jerry melepaskan jeratan lehernya, Anita pun terengah-engah. Tahu Jerry tidak mempercayainya, jadi Anita masih ingin menjelaskan lagi. "Aku benar-benar nggak menyakitinya, dia bohong! Kalau dia dijual ke Pegunungan Hilama, bagaimana mungkin dia bisa kabur? Hanya ada satu jalan ke sana, banyak orang menjaganya setiap hari!" Mata gelap Jerry sedikit menyipit. "Bagaimana kamu tahu hanya ada satu jalan?" Bahu Anita gemetar, matanya berkedip-kedip. "Aku ... aku mendengarnya." "Anita, aku benar-benar meremehkanmu. Apa kamu tahu kejahatan perdagangan manusia?" Jerry mendekat selangkah demi selangkah, suaranya sedingin es. "Kalau kamu nggak mau masuk penjara, keluarlah dari Keluarga Harani!" Pintu terbanting menutup, Anita berjongkok di lantai, memeluk lututnya erat-erat. Kenangan-kenangan buruk itu menyerbu pikirannya. Anita tahu karena pernah mengalaminya, tapi pengalaman-pengalaman itu tidak akan pernah bisa diketahui Jerry ....

© NovelRead, All rights reserved

Booksource Technology Limited.