Bab 2059 Dia Kembali
"Dia ada di sini!" Semua orang yang ada di Gunung Rospids menjadi waspada saat mereka menyaksikan kekuatan yang super dahsyat menyapu mereka dari cakrawala. "Mulai buat formasi ini!" raungan Jim terdengar sangat kuat, dan semua orang mulai menggunakan kekuatan yang penuh dan menuangkannya ke dalam Formasi Ragnarok.
Tak lama, sinar cahaya yang tak terhitung jumlahnya mulai mengalir langsung ke atas langit dan terhubung dengan pusaran air besar diatas langit. “Energi pedang senilai tiga ribu kilometer!”
Swoosh! Swoosh! Swoosh!
Ratusan ribu energi pedang yang terbang keluar dari pusaran air saat mereka membentuk gelombang pasang dan melesat lurus ke arah Apophis.
Ruang kehampaan itu tampak bergetar dengan hebat. Energi pedang itu mulai mengalir dengan deras dan terhempas lebih dari sepuluh kilometer. "Pedang Pembunuh Dewa!" Apophis tampak melayang di atas udara. Senyum gembira segera muncul di wajahnya di hadapan gelombang energi pedang yang tengah mengamuk.
“Aku tidak percaya bahwa formasi itu mampu membangkitkan minatku di dunia ini. Aku tidak keberatan jika harus bersenang-senang!” Sebuah penghalang berwarna keunguan yang dibentuk dengan energi ilahi langsung muncul di hadapan Apophis. Energi pedang yang tak terhitung jumlahnya terus membombardirnya dan terus-menerus mengeluarkan suara berderak yang tak terhitung jumlahnya.
Meskipun energi pedang itu terlihat sangat menakutkan, itu hanya membuat retakan halus seperti sehelai rambut pada penghalang energi vitalitas milik Apophis. Apophis mengandalkan penghalang itu untuk mendorong melalui banjir dari energi pedang. Dia membuat satu raungan terakhirnya, menghancurkan sebagian besar energi secara instan.
Dia menempuh jarak sejauh lima kilometer dan menggunakan energi ilahi yang kuat untuk menghapus energi pedang. Serangan Apophis itu telah menyebabkan pembangkit tenaga yang tak terhitung jumlahnya dalam formasi hingga membuat tubuhnya memuntahkan seteguk darah segar.
Dalam waktu beberapa menit saja, hampir seratus orang prajurit tewas di bawah serangan energi ilahi Apophis. "Menyedihkan! Kalian semua sangat lemah!” Apophis tampak melayang di atas udara. Setelah dia menghancurkan puluhan ribu energi pedang yang menyerangnya, dia menggelengkan kepalanya hingga berulang kali. "Lagi!" Jim menarik napasnya dalam-dalam, sudah terlihat sedikit pucat.
Dia mengangkat tangannya sekali lagi. Orang-orang kuat yang ada di sekelilingnya sekali lagi berhasil menuangkan kekuatan mereka ke dalam formasi ini. Da-dum-da-dum! Bunyi genderang dan bunyi seruling tiba-tiba mulai dimainkan dari pusaran langit, seolah-olah terompet perang yang baru saja terdengar dari medan perang lama. Detik berikutnya, ribuan pasukan dan kuda bergegas keluar dari pusaran air. Tentara yang dibentuk oleh kekuatan yang besar. Mereka mengenakan baju besi berwarna perak dan perunggu, memegang pedang yang di tangan mereka, dan tampak seperti seorang prajurit dan jenderal surgawi yang datang dari surga yang tinggi.
"Bunuh Dewa itu!" Jim meraung dengan keras. Semua pejuang yang ada di sekitarnya juga berteriak dengan panik saat ini. Ribuan pasukan itu tampak berbondong-bondong bergerak menuju Apophis. Melihat kondisi ini, Apophis nampak menyipitkan matanya, dan senjata sabit berwarna keunguan yang panjangnya hampir tiga meter segera muncul di tangannya.
Dia melangkah maju dengan pedangnya dan menyerang ribuan tentara seorang diri. Setiap pedang yang ditebas dari tangannya akan segera menghancurkan sejumlah musuh yang ada di depannya dan menyapu bersih ruangan yang sangat luas. Beberapa retakan muncul di dalam ruang kehampaan karena tebasannya.
Sesaat kemudian, pasukan yang tampaknya kuat ini, yang terdiri dari puluhan ribu prajurit, telah dikalahkan oleh Apophis. Jim memuntahkan seteguk besar darah yang ada di dalam Formasi Ragnarok. Dillon dan yang lainnya yang berada di dekatnya juga terlihat sangat pucat. Seiring dengan serangan Apophis yang mengalahkan ribuan pasukan yang berevolusi dari formasi yang terbentuk, banyak para Demigod yang muntah darah dan mati di tempat.
Mereka tidak mampu menahan kekuatan Apophis yang sangat mengerikan. Jim telah kehilangan hampir sepertiga dari sekutu mereka, dan sisa kekuatan mereka telah terkuras habis. Kini seluruh Formasi Ragnarok tengah berada di ambang kehancuran, tidak mungkin untuk mempertahankannya lebih lama lagi. Jim menelan kembali darah yang hendak dimuntahkannya.
Kerutannya semakin terlihat lebih dalam dan semakin dalam. Keputusasaan yang mendalam juga muncul di dalam hatinya. Dia telah melebih-lebihkan Formasi Ragnarok dan meremehkan kekuatan dari sang Dewa sejati. Dillon, yang berdiri cukup dekat dengan Jim, sedang memegang Pedang Anugerah yang ada di tangannya.
Dia memandang Jim dan berkata dengan sosok tubuhnya yang gemetar, “Formasi Ragnarok tidak bisa menghentikan kemampuan Apophis. Kita terlalu lemah untuk bisa menghentikannya.” Jim menarik napasnya dalam-dalam seolah dia sedang memikirkan beberapa tindakan untuk melakukan pembalasan. Detik berikutnya, Kompas Nostro yang tergantung di depannya mulai bergetar dengan hebat.
Kedua mata Jim menyusut dengan ganas. "Apa masalahnya?" Silas dan yang lainnya tampak terkejut saat melihat pemandangan itu. Jim tidak menjawab. Dia terus berevolusi dengan cepat saat menggunakan Kompas Nostro. Setelah beberapa saat, kompas itu tampak bersinar dengan terang, dan seekor naga kecil berwarna keemasan terlihat mengambang dan berkeliaran di permukaan kompas.
"Dia kembali!" Jim tidak bisa menahan dirinya untuk tidak gemetar. Silas dan Dillon, yang ada di sampingnya, tampak terkejut dengan jawabannya. "Siapa ini?"
“Itu dia Bos! Dia telah kembali, dan dia mulai menaiki seekor naga!” Semua orang tampak tercengang. Dillon menarik napasnya dalam-dalam dan bertanya dengan suaranya yang keras, "Apakah kau yakin akan hal ini?"
“Kompas Nostro tidak pernah membuat kesalahan,” jelas Jim.
Kompas ini tidak dapat menyimpulkan jejaknya di ruang yang lain, itu bisa merasakannya selama dia muncul di dalam ruangan ini. Pada saat itu, Jim menatap pemandangan yang berkembang di Kompas Nostro dengan saksama dan berkata, “Teror kekuatannya sebanding dengan Apophis. Itu adalah kekuatan dari seorang Dewa. Selain itu, dengan cepat dia bergas mendekati kita.” Hati setiap orang, yang sebelumnya dipenuhi dengan keputusasaan, kini mulai merasakan secercah harapan.
Dillon berseru, “Ini sangat luar biasa! Tyr benar-benar telah berubah menjadi seorang Dewa. Berapa banyak waktu yang dia perlukan untuk bisa sampai ke sini?”
Jim menarik napasnya dalam-dalam dan menjawab perlahan, “Jaraknya 1.200 kilometer, jadi dia perlu 30 menit untuk bisa sampai ke sini.” “Apa… 30 menit…” Seketika banyak sekali orang langsung terlihat wajahnya muram. Tyr bergerak sangat cepat dan mampu melesat terbang hingga sejauh 1.200 kilometer dalam waktu kurang dari tiga puluh menit. Namun, situasi mereka saat ini berada dalam bahaya yang cukup besar, begitu banyak pembangkit pejuang bersatu untuk menghentikan Apophis, namun semuanya gagal.
Saat itu, Apophis, yang tengah melayang diatas langit, mulai menyerang. Ada kemungkinan semua orang yang hadir disana akan segera tewas saat kedatangan Tyr setelah 30 menit. Di atas kehampaan, setelah Apophis mengalahkan ribuan pasukan yang berevolusi dari Formasi Ragnarok, dia hanya berjarak dua atau tiga kilometer dari Gunung Rospids.
Dia tidak terburu-buru, sebaliknya, dia justru tetap melayang diatas udara dan secara diam-diam mengamati situasinya. Apophis telah menjadi satu-satunya Dewa di dunia ini. Dia tidak dapat menemukan kecocokan di seluruh dunia luas. Ketika dia melawan negara lain sebelumnya, dia mengalahkan mereka dengan mudah. Dia bosan dengan keadaan itu. Lagi pula, dia memiliki banyak kekuatan, tetapi tidak ada cara baginya untuk dapat melampiaskannya.
Dia merasa kesepian sebagai pejuang didalam level tertinggi. Ketika dia datang ke Gunung Rospids dan bertemu dengan Formasi Ragnarok, yang berhasil menjadi lawan, jelas dia tidak akan menghancurkannya dengan mudah. Dia berencana untuk bersenang-senang lagi. Kekuatan menakutkan yang tak terhitung jumlahnya terus muncul dari Formasi Ragnarok untuk menyerang Apophis.
Namun, serangan itu dengan mudah diselesaikan. Seketika, kekuatan dahsyat milik Tuhan meletus lagi dari Apophis. Kekuatan penindasannya telah menyebabkan banyak pejuang itu menahan pukulan fatal yang lainnya, dan banyak dari mereka yang mati di tempat.