NovelRead
Open the NovelRead App to read more wonderful content

Bab 2055 Tyr Berhasil Melewati Ujian

Magus, Xavion, dan Max tercengang saat melihat pemandangan ini. Ketiganya dengan cepat bergerak mundur ke tempat yang lebih aman. Bukit tempat Tyr berdiri telah hancur total oleh sambaran petir surgawi pertama. "Apa-apaan?” Tyr tampak lebih lemah dari Ulricus, tapi gunturnya jauh lebih kuat! Bagaimana dia akan menanggung semua ini? Saat itu, petir surgawi kedua mulai berkumpul di atas langit. Tyr mendapatkan serangan langsung oleh sambaran petir. Kelihatannya, perjuangannya akan lebih berat dari Ulricus. Ketika Ulricus menjalani ujian sebelumnya, beberapa petir surgawi yang dihempaskan pertama kali tidak menimbulkan banyak ancaman baginya. Namun, Tyr menganggapnya bahwa Gemuruh ini cukup menantang! Petir surgawi kedua juga tampak memanfaatkan situasi ini. Diikuti oleh yang ketiga dan keempat... Puncak gunung di bawah kakinya telah tenggelam, dan banyak lubang hitam yang menakutkan muncul di sekelilingnya saat kilat surgawi kelima meledak di dalam tubuh Tyr. Pertama, Xavion dan yang lainnya juga bisa mendengar raungan marah Tyr dan berteriak di bawah petir surgawi. Ketika petir surgawi kelima meledak, mereka tidak dapat mendengar suara apa pun dari Tyr. "Teman-temannya dibawa kembali. Awalnya, mereka mengira bahwa Tyr telah disambar sampai mati oleh petir surgawi kelima.” Ketika mereka melihat awan petir yang terus berkumpul di atas permukaan langit, petir surgawi ketujuh tampak bersiap untuk meledak di atas langit. Setidaknya mereka tahu bahwa saat ini Tyr masih hidup. Bunyi gemuruh masih menerpa! Petir surgawi telah menyinari seluruh kekuatan petir surgawi ketujuh dan efeknya sebanding dengan sambaran petir terakhir di Ujian Guntur milik Ulricus. Tyr tampak berdiri tegak, tubuhnya berlumuran darah. Tulang-tulangnya tampak menonjol di banyak bagian tubuhnya. Petir surgawi ketujuh turun dari langit. Mata Tyr berubah menjadi merah darah saat dia menatap ke atas ke arah ruang kehampaan. "Energi vitalitas tirani!" Dengan raungan yang nyaring, tubuh Tyr meledak dengan energi vitalitas seperti laut yang luas. Bulan purnama muncul di atas laut dan setangkai mawar putih terbentuk di dalam pikiran! Bersamaan dengan itu, sebuah bayangan besar muncul di atas kepala Tyr. Laut bergelombang dalam kehampaan dan di sana berdiri sejumlah besar bangunan surgawi. Raungan naga keras yang keluar dari mulut Tyr. Tato Naga Hitam yang ada di dadanya sepertinya mulai berubah menjadi hidup pada saat ini. Tyr telah menggunakan keterampilan unik dari keempatnya. Sepenuhnya buku itu telah menghancurkan energi vitalitas tirani milik Tyr. Kemudian, raungan seekor naga tiba-tiba berhenti. Yang pada akhirnya, penglihatan itu benar-benar telah hancur. Bahkan dengan keberadaan yang kuat dari keempat buku sihir, sulit bagi Tyr untuk dapat melawan Petir surgawi ketujuh. Petir surgawi ketujuh meledak ke arah tubuh Tyr, dia bahkan tidak bisa berteriak. Tubuhnya meledak saat dia terjatuh dari ketinggian langit hingga terjatuh ke lembah. "Tyr!" "Tyr!" "Tyr!" Semua temannya menjerit ketakutan. Bergegas mati-matian menuju ke tempat Tyr terjatuh, terlepas dari segalanya.Pada saat ini, penghalang energi vitalitas Tyr telah benar-benar telah hancur. Tubuhnya yang hangus terlihat tergeletak di tanah diam tak bergerak. Jelas.,dia tidak lagi menunjukkan tanda-tanda kehidupan? Xavion mengepalkan tinjunya, dia ingin bergegas menghampiri Tyr untuk mencari tahu. Saat itu, bunyi suara berderak datang dari tubuh Tyr. Dia mencoba untuk bangkit dari tanah dengan mengandalkan kemauannya yang sangat kuat. Setelah selamat dari tujuh sambaran petir surgawi secara berturut-turut, hampir tidak ada bagian dari Tubuhnya yang tetap tidak tergores. Dia tampak seperti umpan yang dipancing keluar dari kolam magma. Tetap saja, Tyr tidak akan menyerah. Dia mulai menggertakkan giginya dan mengangkat kepalanya untuk melihat langsung ke atas langit. Petir surgawi tiba seperti yang diharapkan. Kelima buku yang ada di tubuh Tyr telah melesat keluar dan bergegas ke dalam ruang kehampaan bersamanya. Kembali bunyi suara gemuruh! Petir surgawi kedelapan saling bersentuhan dengan Tyr diatas udara. Membentuk bola cahaya. Bola cahaya yang sangat menakutkan dan dapat meledakkan area yang cukup luas dari ruang yang ada di sekitarnya hingga menjadi lubang hitam yang tiada tak berujung. Tidak ada yang tahu apakah Tyr bisa menahan petir surgawi kedelapan atau tidak. "Apakah itu?" Rasa lelah... Sakit... Keputusasaan... Emosi yang tak terhitung jumlahnya telah menyapu hati dan pikiran Tyr. Berjalan dengan waktu, dia bahkan sudah meramalkan tentang kematiannya sendiri. Mengingat kekuatan yang dimikinya saat ini, bahkan dengan bantuan kelima buku sihir, dia tidak dapat menahan petir surgawi kesembilan. Hanya tersimpan didalam angan-angannya saja. Tyr menggunakan tekadnya yang kuat untuk dapat melawan petir surgawi kedelapan, tetapi dia telah mencapai batasannya sendiri. Merupakan suatu keajaiban baginya untuk dapat bertahan sampai di titik seperti sekarang ini. Di bawah guyuran petir surgawi kedelapan, malapetaka adalah apa yang menunggu berikutnya. Namun, tepat ketika Tyr merasa bahwa dia akan mati, raungan naga yang keras terdengar dari tubuhnya. Tampaknya dia mulai merasakan sesuatu, dan bayangan seekor naga besar telah berhasil mengelilingi Tyr secara terus menerus. Muncul dalam ruang kehampaan yang tidak jauh darinya. Tyr melihat seorang pria bertubuh gemuk dengan kulitnya yang kecoklatan dan menginjak mayat dari naga hitam saat dia melesat dari lubang hitam hingga kakinya mulai melayang ke arah Tyr. Bayangan naga hitam yang ada di sebelah Tyr tampak meraung saat dia bergegas dengan cepat untuk melihat keberadaan sosok mayat naga. Setelah mayat naga itu berhasil dibangkitkan, dia berputar dan terbang ke arah Tyr untuk menahan petir surgawi kedelapan bersamanya. Ketika petir surgawi kedelapan menghilang, Tyr, yang tubuhnya tampak sehitam arang, terlihat berjongkok di atas kepala naga hitam yang besar. Dengan lembut dia membelai tubuh naga itu, menggosok setiap sisik dan janggutnya dengan kedua tangannya. Dia menemukan sensasi yang dingin dan ketidakpercayaan. Pria gendut itu akhirnya memutuskan untuk turun dari langit dan mendarat di sebelah Magus dan Xavion sambil tertawa terbahak-bahak. Xavion dan Max tampak tercengang dengan situasi. Mereka merasa kesulitan untuk dapat memahami seluruh situasi yang terjadi. Bagaimana mungkin seorang pria bertubuh gemuk yang mengendarai mayat naga tiba-tiba muncul dari lubang hitam? Magus menatap pria gemuk dan kecoklatan itu untuk waktu yang cukup lama, lalu dia mulai menampar dirinya sendiri dahi dan berseru, "Anak muda, aku tahu siapa kau! Kau adalah keturunan Kaisar Martyn! Kucing terangsang!"

© NovelRead, All rights reserved

Booksource Technology Limited.