NovelRead
Open the NovelRead App to read more wonderful content

Bab 2036 Rasanya Tidak Mungkin

Orang-orang aneh dengan pakaian yang berwarna-warni cerah terus menari dengan riang di dalam Kuil. Mereka menggunakan teknik aneh untuk menghidupkan kembali para zombie yang tertimbun di bawah tanah. Tidak peduli berapa banyak zombie yang telah dibinasakan oleh Tyr dan Magus, namun makhluk-makhluk itu terus saja bangkit, memberikan kesan bahwa keberadaan mereka tidak ada habisnya. "Tidak ada gunanya kita terus membunuh mereka seperti ini. Kita hanya akan membunuh penyakitnya, tapi bukan akar penyebabnya." Setelah beberapa waktu, Tyr dan Magus menemukan petunjuk lain dari kejadian aneh ini. Tyr langsung berbicara, "Tuan Magus, sepertinya orang-orang aneh yang ada di dalam Kuil itu yang telah membangkitkan para zombie-zombie ini. Aku akan masuk ke sana untuk menyingkirkan mereka." "Baiklah." Tyr bergegas masuk ke dalam kuil, dengan paksa dia memotong jalan melalui zombie-zombie ini. Sekelompok orang aneh mulai menari dengan riang gembira di dalam Kuil yang ada di bawah pohon besar. Salah satu dari mereka bahkan memegang lonceng dan mengguncangnya terus-menerus. Dering lonceng yang menakutkan terus bergema di telinga Tyr. Saat Tyr masuk dari luar, Pedang Surgawi yang ada di tangannya mengeluarkan dengungan yang mengisyaratkan haus akan darah. Orang-orang aneh ini sempat telah menyadari keberadaan Tyr. Mereka semua menoleh secara serempak dan menatapnya dengan saksama. Mata mereka tampak dipenuhi dengan semacam ketakutan. Mereka menatapnya seolah-olah dia adalah sosok daging mati. Tyr terus menusukkan pedangnya ke depan. Orang-orang aneh itu membalas dengan serangan mereka sendiri. Mereka bereaksi dengan kecepatan yang sangat tinggi, dan itu memberikan kesan bahwa orang-orang aneh ini bukanlah lawan yang tangguh. Tyr terus menebas mereka hingga beberapa kali berturut-turut, tetapi orang-orang aneh ini berhasil menghindari serangan ini dengan mudah. Mereka mulai membentuk formasi yang aneh saat mereka membentuk lingkaran yang ada di sekitar Tyr saat mereka mulai menari di sekelilingnya dengan cepat. Tyr mulai merasakan pusing ketika dia melihat orang-orang aneh itu tampak berputar-putar dan menari di sekelilingnya. Dia ingin menggunakan pedangnya untuk menjatuhkan orang-orang yang aneh itu, tetapi dia segera menyadari bahwa tidak peduli seberapa banyak dia menebas tubuh mereka, namun mereka tidak bisa menunjukkan tanda-tanda sakit sedikitpun. Tyr secara bertahap menjadi sedikit kesal. Saat itu, orang aneh ini mulai melancarkan serangan kepada Tyr. Kerutannya mulai meningkat secara bertahap seiring berjalannya waktu. Tampaknya telah memasuki dimensi mimpi buruk yang diciptakan oleh musuh-musuhnya. Dalam hal ini, Tyr telah berubah ke dalam situasi di mana dia dipaksa untuk menahan serangan demi serangan dan tidak berdaya untuk bisa melawannya. Kemudian, orang-orang aneh yang ada di sekitarnya mulai menghilang. Hanya rona cerah yang tersisa karena mereka bergerak secepat kilat di depan mata Tyr. Tyr mulai merasa sedikit mual karena semuanya tampak berputar di sekelilingnya, pada akhirnya dia hanya menutup kedua matanya, hingga beberapa detik kemudian, seekor naga meraung dan tiba-tiba meletus dari dalam tubuhnya. Auuummm! Terdengar raungan yang memekakkan telinga. Tato naga hitam yang terukir di dada Tyr seketika menjadi hidup. Bayangan seekor naga hitam yang besar terlihat melesat keluar dari tubuh Tyr dan dengan penuh semangat meledak hingga ke segala arah. Bum, bum, bum…. Dengan ledakan yang keras, bayangan naga hitam langsung menerobos formasi orang-orang aneh itu sebelum akhirnya kembali masuk kedalam tubuh Tyr. Orang-orang aneh yang telah berputar di sekitar Tyr berteriak dengan sedih saat tubuh mereka mulai terpental ke segala arah. Saat mereka mendarat di atas tanah, mereka semua saling mencengkeram dada mereka masing-masing dan memuntahkan seteguk darah yang segar. Wajah mereka tampak dipenuhi dengan rasa sakit. "Hehe! Aku tidak menyangka jika naga hitam memiliki kekuatan seperti itu!" Tanpa campur tangan orang-orang aneh itu, Tyr secara bertahap mendapatkan kembali kesadarannya. Alih-alih membunuh orang-orang aneh itu, dia mengarahkan pandangannya ke bagian dalam Kuil. Perasaan menyeramkan seketika keluar dari Kuil pada saat itu. Tyr mengamati bahwa tirai putih yang dihias di seluruh Kuil dan digantung dengan cara terbalik mengingatkannya pada suasana didalam kamar mayat. Angin terus mengangkat tirai putih yang ada di dalam Kuil. Setelah hembusan angin dingin melewatinya, Tyr bisa melihat sosok putih yang tampak kabur muncul dari suatu tempat di balik tirai putih. "Pendeta!" Itu adalah nama pertama yang langsung terlintas didalam benak Tyr. Dia cukup yakin bahwa sosok putih itu adalah pendeta wanita yang disebutkan oleh Jabez. Pendeta adalah dalang dari semua peristiwa yang terjadi disini. Tyr tahu betul bahwa banyak keraguan didalam hatinya yang sudah terjawab. Tyr merasa wanita itu anehnya tampak akrab ketika dia melihat sosok itu melalui tirai putih untuk alasan yang tidak diketahui. Pikiran aneh tiba-tiba muncul di dalam hati Tyr. Secara tiba-tiba dirinya tampak dipenuhi dengan keinginan, dia tidak sabar untuk bisa melewati tirai putih yang ada di depannya dan mengungkapkan identitas pendeta yang bersembunyi di balik tirai, yang tampak menatap Tyr dengan saksama. Pada akhirnya, Tyr maju selangkah. Tyr mendengar ledakan yang datang dari belakangnya begitu dia melangkah ke dalam Kuil. Seolah-olah sebuah benda besar telah terjatuh dari langit dan menghantam tanah. Tanah berguncang keras akibat ledakan itu. Dia merasakan ancaman yang sangat mengerikan mendekat dari arah belakangnya. Dia berbalik secara tiba-tiba, hanya untuk menemukan sosok tinggi yang saat ini tengah berdiri di belakangnya. Saat dia memperhatikan sosok itu dengan baik, Tyr tampak terkejut. “Sachin!” Hampir saja Tyr berteriak menyebut nama itu. Pria yang muncul di hadapannya saat ini adalah Sachin. Pria ini dulunya adalah musuh yang paling tangguh yang pernah ditemui Tyr di selatan. Tyr merasa yakin bahwa saat itu dia telah membunuhnya. Tapi mengapa dia muncul di sini sekarang? Sachin mengenakan baju besi hitam, yang melindungi tubuhnya, dia berdiri di sana tanpa bergerak, aura pembunuhnya secara bertahap mulai memancar dari tubuhnya. "Tidak! Ini tidak mungkin!" Butuh beberapa waktu bagi Tyr untuk bisa menenangkan diri dari keterkejutannya. Apa yang sudah terjadi? Mengapa Sachin, yang telah meninggal di masa lalu, tiba-tiba bisa muncul di sini? Setelah mengamatinya dengan sangat hati-hati, Tyr merasa heran saat menemukan bahwa musuhnya tampaknya bukan orang yang sama yang dia ingat dulu. Matanya berwarna keabu-abuan, dan wajahnya terlihat datar tanpa emosi.Tyr sampai pada kesimpulan bahwa Sachin bukan lagi seorang manusia. Sementara Tyr masih tampak terheran-heran, Sachin meraung saat dia berlari ke arah Tyr. Dia melepaskan pukulannya yang sangat mengerikan, yang beratnya hingga puluhan ribu ton. Tyr secara tidak sadar berhasil menghindari pukulan ini sambil mengayunkan pedangnya ke arah lawannya.Tebasan itu mulai menghantam baju besi hitam Sachin tepat diarah dadanya, hingga memicu sederet percikan api. Sayangnya, Sachin tidak terluka akibat serangan ini. Tinjunya terus mengalir deras seperti badai. Kekuatannya sepertinya telah naik hingga ke level seorang Demigod.

© NovelRead, All rights reserved

Booksource Technology Limited.