NovelRead
Open the NovelRead App to read more wonderful content

Bab 104 Iriss Berusaha Bangkit Kembali

Winifred hampir saja berteriak. Setelah menyerang pria itu, dia hanya bisa menangis. Menangis dalam diam. Chris sangat terkejut. Dia terus saja menggelengkan kepalanya. “Siapa yang telah memberitahu mu semua ini? Beraninya mereka menuduhku? Winifred, aku bersumpah kalau aku tidak terlibat dalam peristiwa yang terjadi enam tahun yang lalu. " "Diam!" Winifred meraung. “Chris Hill, apakah kau ini laki-laki sejati? Mengapa kau tidak berani mengakuinya? Beraninya kau bilang bahwa kau tidak mengenali sosok pria dengan mata kirinya yang buta yang telah kau suruh untuk menculikku? " Wajah Chris berubah padam. "Haydn Yates ..." Chris menggertakkan giginya. Saat dia menyebut nama ini, nadanya dipenuhi dengan naluri yang kuat untuk menghabisi nyawa pria itu. “Chris, tolong pergi dari hadapanku. Kau hanyalah sampah yang hina, yang tidak memiliki malu, dan perbuatanmu sangat keji. " “Hahaha… Hahaha…” Chris mulai tertawa terbahak-bahak. Tawanya terdengar menakutkan — bahkan sedikit menggila. Tiba-tiba, Winifred merasakan hawa dingin di sekujur punggungnya. Pria ini, yang tengah berada di hadapannya, telah berubah menjadi seorang pria yang sangat menakutkan. Kau benar sekali. Enam tahun yang lalu, Aku telah merencanakan untuk menculikmu, membuatmu tak sadarkan diri, dan membiarkanmu tidur dengan pengemis itu. Aku melakukan semua ini untuk menikahi Charlotte, tetapi jangan salahkan aku, karena aku melakukannya hanya untuk memenuhi keinginan keluargaku. Tanpa keluarga Fisher di Kota Prime, keluarga Hill tidak akan pernah menjadi grup properti yang terkemuka di Kota Khanh dalam waktu sesingkat ini. Jadi, untuk mendapatkan otoritas ini, aku telah menyiapkan semua rencana ini secara keseluruhan. Tapi Winifred, saat itu aku masih menyimpan perasaan padamu. ” Chris baru saja mengakui semua perbuatannya, tetapi perasaan bersalah atau permintaan maaf dalam nada suaranya tidak tergambar sedikitpun. Ia bahkan masih berusaha untuk meminta Winifred menjadi kekasihnya. “Winifred, katakan saja kalau kau masih ingin kembali kepadaku. Aku tahu jika kau masih memiliki perasaan terhadapku. Memang, aku tidak mungkin menceraikan Charlotte Fisher, tetapi wanita itu tidak memiliki perasaan, bahkan dia juga seorang yang pemarah. Tidak ada kasih sayang antara aku dan dirinya. Biarkan aku menjagamu, oke? Aku bersumpah bahwa aku akan memperlakukanmu dengan baik. Aku bisa memberikan apapun yang Kau inginkan. " Plak! Winifred kembali menampar Chris. Dia merasa bahwa dirinya baru saja sangat dipermalukan , “Chris Hill, pergilah sekarang juga! Kalau tidak, aku akan menelepon polisi. " Wajah Chris berkerut. “Jadi itu artinya kau masih menolakku? Aku sudah memohon padamu dan merendahkah diriku, kau pikir kau ini siapa? Beraninya kau menolakku? Tidak peduli wanita mana yang aku inginkan di dunia ini, tidak ada seorangpun yang bisa menolakku! Kamu, Winifred Zea, harus menjadi kekasihku apapun yang terjadi. Bahkan jika kau menolakku sekalipun! ” Chris tiba-tiba menjadi marah. Dia menginjak buket mawar yang dibawanya dan menerkam Winifred. Winifred berteriak ketakutan. Saat itu, Graham terlihat di pintu masuk depan pabrik, berdiri di depan sekelompok pekerja dengan membawa masing-masing tongkat di tangan mereka. "Apa yang sedang kau lakukan? Lepaskan Presiden Zea, "teriak Graham sementara para pekerja di belakangnya memelototi Chris dengan marah. Chris mengerutkan keningnya seolah orang-orang ini tidak berhasil menakutinya. “Apakah kalian tahu siapa aku?” "Aku tidak peduli siapa Kau," teriak Graham, tanpa menunjukkan rasa hormatnya kepada Chris. Ekspresi wajahnya terlihat sadis seperti dia siap bertarung kapan saja. Kau b * sat, jika kau berani menyentuh Presiden Zea, maka aku akan mematahkan kakimu. ” Untuk sesaat, Chris sempat merasa ciut dengan aksi yang dilakukan oleh Graham dan kelompoknya. Dia menyeringai dan menunjuk ke arah mereka dengan bengis, “Baiklah. Ternyata kalian masih memiliki nyali. Tunggu dan lihat saja pembalasanku. Dan Kau, Winifred. Kau tidak akan pernah bisa lepas dari genggamanku. " Setelah pernyataannya, Chris buru-buru masuk kedalam Bentley-nya dan menyalakan mobil. Kakinya masih terasa gemetar saat hendak menginjak pedal gas. “Presiden Zea, apakah Kau baik-baik saja? Siapa pria itu? Kenapa dia mengganggumu? ” Winifred menggelengkan kepalanya. "Aku baik-baik saja. Dia hanya pria yang tidak tahu malu. Terima kasih teman-teman, karena kalian telah datang untuk menyelamatkanku. ” Graham menjawab, “Apa yang Anda katakan, Presiden Zea. Kami semua berada di sini hari ini, berkat dirimu dan kami merasa terima kasih dengan semua itu. Jika bocah itu datang untuk mengganggumu lagi, maka aku akan menjadi orang pertama yang memukulnya sampai mati. " *** Di dalam sebuah bar yang buka selama dua puluh empat jam, sosok Chris terlihat tengah memutar-mutar gelas anggur merah di tangannya. Saat dia melihat bayangannya di kaca, pikirannya telah dipenuhi dengan sosok Winifred. “Winifred, kau tidak bisa lepas dariku. Tidak ada seorangpun wanita yang berani menolakku, Chris Hill. ” Wajah Chris berubah menjadi senyuman yang menakutkan. Senyuman yang akan membuat seseorang bergidik melihatnya. Sifat asli yang dimiliki oleh pria ini sangat berbeda dari penampilannya yang lembut. Di dalam hatinya hidup seekor binatang yang buas. Prang! Suara kaca pecah bergema dari suatu tempat tak jauh dari tempat duduknya. Saat dia menengok ke arah sumber suara, bola mata Chris membesar. Ada seorang wanita cantik dan berpakaian sensual duduk di sana. Sepertinya suasana hatinya sedang dalam keadaan buruk karena mabuk. Meski begitu, alkohol tidak bisa menahan rasa frustrasinya, dia kembali memecahkan kaca. Yang lebih mengagetkan, Chris telah salah mengira jika wanita ini adalah Winifred. Itu karena wajahnya sangat mirip dengan Winifred! Dalam keadaan samar, Chris tiba-tiba mendapati tubuhnya bereaksi terhadap wanita itu, mungkin karena dia melihat bahwa wanita itu adalah Winifred. “Iris Zea! Kau adalah saudara sepupu dari Winifred. Sungguh kebetulan bagiku untuk dapat bertemu denganmu di sini. " Chris bangkit dan berjalan menghampiri Iris. “Ada apa, cantik? Kenapa sikapmu sangat marah?" Iris tidak melirik Chris sedikitpun dan menjawab, “Pergilah, Kau pria busuk, kalian semua! Jangan dekati aku. " “Hehe, sepertinya seorang pria telah menyakitimu. Bolehkah aku menraktimu minum? Kau bisa memberitahuku tentang masalah yang ada di hatimu. Mungkin aku bisa menjadi pendengar yang paling setia untukmu! ” Iris mengangkat kepalanya, sikapnya terlihat tidak senang pada Chris. “Kau ini siapa?” Chris tersenyum manis kepada Iris. "Apa? Apa kau sudah melupakanku, hay Iris Kecil? ” Dalam sekejap, ekspresi Iris bergetar. Dia menatap Chris dengan tidak percaya. “Kau… kau Chris Hill!” "Betul sekali. Sungguh kebetulan melihatmu ada di sini. Sudah lama sekali."Ucap Chris sambil mengetuk meja bar dengan jarinya. Pelayan Bar segera membawakan sebotol wiski dengan harga yang cukup mahal. Setelah botol dibuka, Chris menuangkan gelas untuk Iris. “Ada apa, Iris? Sepertinya kau sedang dalam perasaan yang buruk. Apakah Kau tertarik untuk menceritakannya padaku? ” Iris mengambil gelas wiski, tidak mampu menghilangkan rasa syok yang dia rasakan. Dia tidak pernah berpikir bahwa dia akan bertemu Chris di dalam bar. Pria ini pernah membuatnya iri pada Winifred sehingga dia akan menjadi gila. Ini sebuah pertanda yang bagus. Iris, yang awalnya jatuh ke dalam lubang yang paling dalam, sepertinya telah menemukan sebuah harapan. Dia memiliki perasaan yang kuat bahwa kesempatannya untuk bangkit akan dimulai dari sini!

© NovelRead, All rights reserved

Booksource Technology Limited.