Bab 743
Ariel menatap Marlon dengan tatapan dingin sambil berseru, "Bos memarahimu! Jangan katai aku!"
Pamela tidak lagi berbicara dengan kedua orang ini. Dia melihat waktu, masih ada satu jam sebelum jam pulang kerja. Jika dia naik taksi ke Perusahaan Dirgantara, dia akan tiba kira-kira pada jam pulang kerja.
Dia pun meletakkan kopinya dan berdiri dari kursinya. "Lakukan pekerjaan kalian. Aku pergi dulu!" kata Pamela.
Marlon berkata dengan tidak rela, "Bos mau ke mana? Nggak makan dengan kami?"
"Menjemput Paman pulang kerja di Perusahaan Dirgantara!" kata Pamela. Tanpa menoleh, dia melambaikan tangannya dan keluar dari kantor presiden direktur.
Melihat pintu yang baru tertutup itu, Marlon menggelengkan kepalanya dengan takjub. "Ckckck, percintaan ini sungguh membuat orang iri!"
Ariel pun tersadar, dia melirik sekilas ke arah Marlon dengan kesal dan berkata, "Sudahlah, pergi sana! Kamu bisa iri di kantormu sendiri!"
...
Di kafe tepat di seberang gedung Perusahaan Dirgantara.
Pamela duduk di sa

Locked chapters
Download the NovelRead App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link