Bab 235
William tertawa lebar. "Di mata Ayah, kamu selamanya adalah anak kecil. Selama Ayah ada, setiap tahun Valen pasti dapat angpau."
Mata Valencia terasa panas, perasaan hangat memenuhi hatinya. "Ayah, sejak kapan jadi begini sentimental?"
Siena yang duduk di samping ikut tertawa. "Valen, ayahmu benar, kok."
Suasana makan siang terasa hangat dan penuh tawa.
Setelah makan, Valencia menggandeng tangan Karina berjalan-jalan di taman rumah mereka sambil mengobrol. Saat mendongak, pandangannya tiba-tiba tertuju pada seorang wanita yang berdiri di halaman vila sebelah.
Itu Arianna.
Langkah Valencia langsung terhenti.
Karina yang menyadari kakaknya tiba-tiba berhenti, menoleh ke atas dengan mata bulat berbinar, lalu bertanya dengan penasaran, "Kakak, kenapa berhenti?"
Tubuh Valencia terasa kaku. Bibirnya terkatup rapat dan matanya terpaku pada sosok Arianna di halaman rumah keluarga Wesley.
Arianna juga melihatnya. Wanita itu melambaikan tangan dan tersenyum cerah ke arah Valencia.
Senyum itu ter

Locked chapters
Download the NovelRead App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link