Bab 17
Aku menarik uang dari tangannya, lalu melemparkan uang itu ke wajahnya.
"Kalau suamimu nggak ada tempat pelampiasan, kamu bisa pakai uang ini untuk mencarikan wanita untuknya."
"Iya juga ya, kulitmu sudah seperti kulit pohon tua, bahkan dadamu mirip kantong beras yang kempes. Wajar saja kalau dia jijik denganmu."
Janny terengah-engah karena marah, tapi aku tidak memedulikannya, berbalik dan pergi.
Saat sampai di pintu, api yang membakar dadaku masih belum reda.
Aku meraih vas porselen biru putih palsu yang dia beli dan melemparkannya ke lantai.
Lalu teriakan anehnya terdengar, aku pun meninggalkan rumah dengan puas.
Saat sampai di rumah Ellen, dia menunjukkan sesuatu padaku dengan misterius.
Foto Daniel dan influencer kecil itu, Fenny.
"Secepat ini?"
Aku baru pasang umpan, tapi kedua orang itu sudah terpancing?
"Bukan hanya itu. Orang yang aku suruh mengikuti mereka mendengar Fenny menyuruh Daniel membelikanmu asuransi kecelakaan. Pasangan bejat itu sama jahatnya."
Dadaku terasa berat.

Locked chapters
Download the NovelRead App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link