Bab 392 Dia Ingin Menjinakkannya
Leonard menggendong Felicia kembali ke kamar tidurnya. Kamarnya sangat luas, dengan nuansa hitam, putih, dan abu-abu sebagai warna dominan sehingga memberikan kesan dingin dan tenang.
Setelah menidurkan Felicia di ranjang besar, dia menarik selimut untuk menutupi tubuhnya. Kemudian, Leonard menunduk dan menempelkan kecupan lembut di keningnya.
"Tidurlah!"
Felicia bergumam pelan, lalu tiba-tiba membuka matanya. Di dalam mata indahnya yang berbentuk seperti kelopak bunga persik, bola mata yang hitam dan putih sangat jelas terlihat, dan dia menatap Leonard tanpa berkedip.
Sekejap kemudian, Felicia mengulurkan tangannya dari dalam selimut dan memeluk leher Leonard.
"Kamu tampan sekali."
Leonard tersenyum tipis dan berkata, "Feli, kamu mabuk."
"Nggak, nggak, aku nggak mabuk. Aku bisa minum 1.000 gelas dan tetap sadar. Aku ini direktur kecil dari Grup Lumington yang paling tahan minum," ujar Felicia sambil menggoyangkan kepalanya seperti gendang.
"Heh ... " Leonard tak bisa menahan tawa. Dia

Locked chapters
Download the NovelRead App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link