Bab 93
Mata Thalia sedikit membesar, napasnya pun jadi agak terburu-buru.
Ini pertama kalinya dia mendengar Zavier mengakui hubungan mereka.
Dia mengira pria itu tidak akan menjawab.
Saat menoleh dan menatap pria itu, yang bisa dia lihat hanya sisi wajah Zavier yang dingin, tidak tampak ada emosi di dalam matanya.
Namun bagi Thalia, itu sudah cukup.
Bu Erika yang mendengar perkataan Zavier langsung tersenyum. Dia meraih tangan Zavier dan dengan tulus berkata, "Thalia anak yang baik, pacarnya pasti juga nggak buruk. Kali ini benar-benar terima kasih banyak, aku mewakili enam puluh tiga anak mengucapkan terima kasih padamu."
Sambil bicara, dia hendak membungkuk memberi hormat, tetapi langsung ditahan oleh Zavier, "Nggak perlu berterima kasih, tapi aku harap Anda bisa memeriksa kembali apa makanan di panti asuhan bersih dan layak dikonsumsi. Enam anak yang keracunan makanan itu bukan hal sepele."
Bu Erika mengangguk berkali-kali. "Tentu saja, hal sebesar ini pasti harus diperiksa dengan cermat.

Locked chapters
Download the NovelRead App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link