Bab 281
Zavier memelototinya, mata gelapnya terpaku padanya. "Apa kamu nggak berpikir dirimu terlalu santai dan keras kepala?"
Kata-kata ini langsung menghantam keras di benak Thalia.
Thalia mengepalkan telapak tangannya, dadanya terasa sesak.
Ternyata, bagi Zavier, dirinya hanyalah orang bodoh selama dua puluh tahun terakhir.
Kesempatan yang sudah diperjuangkan mati-matian sudah dipadamkan oleh satu kata dari Zavier.
Thalia menatapnya, kenangan masa lalu membanjirinya kembali.
Pada akhirnya, Thalia hanya bertanya, "Zavier, tahukah kamu apa keputusan terbodoh yang pernah aku buat?"
Ekspresi Zavier tetap tidak berubah. "Sekarang. Kamu meninggalkan pekerjaan dan impianmu karena kata-kata Janio."
Kata-kata yang ingin diucapkan Thalia tertahan.
Kata-kata itu berubah menjadi amarah yang membara, terperangkap di dalam dirinya, sama sekali tidak mampu lepas.
Thalia menurunkan pandangannya ke jari-jari kakinya, jari-jarinya menggenggam telapak tangannya.
Hingga rasa sakit itu perlahan menyadarkannya.

Locked chapters
Download the NovelRead App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link