Bab 258
Dia menggosok kulitnya dengan keras.
Untuk menghilangkan semua jejak itu.
Hanya saja, tidak peduli seberapa keras Thalia menggosok tubuhnya, memar itu sama sekali tidak bisa menghilang.
Lengan, pinggang, leher dan wajahnya dipenuhi dengan memar.
Thalia pada akhirnya tidak bisa menahan dirinya lagi. Dia menutup wajahnya sambil menangis di dalam kamar mandi.
Semua penderitaan yang dia alami selama beberapa hari ini langsung dilampiaskan pada saat ini.
Thalia bahkan tidak tahu apa kesalahan yang telah dia lakukan.
Kenapa ini semua menjadi salahnya?
Perutnya tiba-tiba kembali terasa mual.
Thalia langsung berjongkok di lantai, lalu muntah sambil memegang dinding.
Hanya saja, Thalia tidak bisa memuntahkan apa pun. Sebaliknya, air matanya malah semakin mengalir dengan deras.
Di luar pintu.
Saat mendengar pergerakan di dalam, wajah Zavier yang biasanya tenang dipenuhi dengan amarah.
Begitu teringat saat dia turun ke lantai bawah dan melihat Thalia dipeluk dengan erat oleh pria paruh baya itu.

Locked chapters
Download the NovelRead App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link