Bab 213
Mereka berdua berada di kamar untuk waktu yang lama.
Sampai tubuh Thalia kaku karena harus mempertahankan posisi yang sama.
Dia memanggil Zavier dengan pelan, tapi tidak ada jawaban.
Thalia perlahan menggerakkan badan, mundur sedikit ke belakang untuk melihat Zavier yang memeluknya.
Dia menemukan Zavier sudah memejamkan mata, napasnya teratur, sepertinya tertidur.
Saat ini, Thalia benar-benar tidak berani bergerak.
Bulu matanya terkulai, menatap tangan Zavier yang terluka, lalu menggigit pelan bibirnya sendiri, tidak tahu apa yang sedang dipikirkannya.
Yang membangunkan Zavier adalah suara dering teleponnya.
Saat itu, langit di luar jendela sudah senja.
Zavier pergi ke balkon untuk menerima panggilan. Thalia duduk sendiri di sofa sambil memijat bahunya yang kaku.
Dia menjadi sandaran Zavier sepanjang sore, tubuhnya terasa pegal.
Dia samar-samar mendengar suara Zavier, sepertinya sedang membicarakan urusan kerja.
Thalia istirahat sebentar, Zavier masih belum selesai telepon.
Dia teringa

Locked chapters
Download the NovelRead App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link