Bab 159
Zavier memang tidak bisa minum bir, tapi bahkan saat tidur, Zavier memeluk Thalia erat-erat.
Napasnya yang hangat berembus lembut di pipi Thalia, bulu mata Thalia berkibar saat menatap wajahnya ketika tidur.
Zavier sungguh tampan. Thalia teringat pertama kali melihatnya, seorang pemuda yang berdiri di hadapannya di bawah terik matahari, benar-benar tampan dan diimbangi dengan sikapnya yang berwibawa.
Sewaktu kecil, Thalia sering kelaparan, sehingga sangat kurus dan rentan terhadap penindasan dari anak-anak di luar.
Hari ketika bertemu Zavier adalah di gang di luar panti asuhan, tempat sekelompok anak nakal mencoba mencuri barang-barangnya.
Rambutnya kusut, tali tas sekolahnya robek, bahkan wajahnya terluka.
Namun Thalia tidak berdaya melawan. Thalia memang lemah sejak awal, yang diinginkan hanyalah melindungi tas sekolahnya. Thalia meringkuk ketakutan di tanah.
Ini terjadi hampir setiap minggu. Anak-anak nakal tinggal di dekat situ, setiap Jumat mereka akan menindas seorang anak yatim

Locked chapters
Download the NovelRead App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link