Bab 130
Thalia terdiam, dia tak bisa menjawab.
Mata Hanisha dingin, dia berkata, "Mungkin di jurusan keperawatan kalian butuh yang namanya empati, tapi bagi kami para dokter, pengalaman dan teknik yang mengejar tingkat kesalahan nol jauh lebih penting."
Ucapannya terdengar ringan, tetapi di antara kalimatnya tetap membawa sedikit rasa meremehkan yang nyaris tak terlihat.
Rasa meremehkan itu membuat Thalia merasa kurang nyaman.
Keningnya sedikit berkerut, dia hendak membuka mulut untuk membantah.
Namun, Zavier malah berkata, "Hanisha, CT pasien di ranjang dua belas belum kamu lihat, pergilah dulu."
Hanisha melirik sekilas Thalia, wajahnya tanpa ekspresi, lalu berbalik pergi.
Zavier tidak ikut pergi, dia menundukkan pandangan pada Thalia, seakan sedang menyelidiki sesuatu.
Beberapa saat kemudian, barulah dia berkata, "Daripada menghabiskan waktu untuk hal-hal yang nggak ada artinya seperti ini, lebih baik pikirkan bagaimana melakukan pekerjaanmu dengan lebih baik."
Dalam taraf tertentu, Zavier j

Locked chapters
Download the NovelRead App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link