Bab 447
Paula memegangi pipinya yang terasa panas terbakar. Dia menggigit bibirnya dan berusaha mengendalikan sorot tatapannya yang penuh dengan kebencian, lalu menggelengkan kepalanya. "Aku benar-benar nggak tahu apa yang telah kulakukan sampai-sampai Kak Kyla kesal dan memperlakukanku seperti ini. Apa Kak Kyla cemburu karena aku menelepon Carlo dan memintanya untuk menemaniku ke rumah sakit? Itu sebabnya Kak Kyla menargetkanku?"
"Menargetkanmu?" cibir Kyla sambil mencengkeram kedua pipi Paula. Bekas telapak tangannya di pipi Paula membuat rasa sesak di dada Kyla menjadi sedikit berkurang. "Kamu memang pintar sekali berkelit, ya."
"Aku nggak paham apa maksudmu! Lepaskan aku! Sakit!" kata Paula, sorot tatapannya tampak panik. Dia menyadari apa yang ingin Kyla katakan, jadi berusaha sekuat tenaga untuk melepaskan diri dari cengkeraman Kyla karena dia tidak ingin Kyla mengatakan hal itu.
"Carlo." Paula menatap Carlo dengan kesan meminta bantuan, air matanya berlinang. "Aku tahu Kak Kyla lagi ngg

Locked chapters
Download the NovelRead App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link