Bab 307
Saat mendengarkan ini, Victoria terisak.
Dia menyalahkan Julian, "Kenapa kamu tetap nekat masuk untuk menyelamatkanku? Kalau kamu nggak berhasil menemukanku ... gimana kalau kita berdua sama-sama nggak seberuntung ini?"
Sambil mengomel, air mata pun memenuhi matanya lagi, dan dia mulai menangis.
Selama beberapa hari terakhir ini, matanya sudah bengkak seperti biji kenari.
Namun, dia tidak ingin Julian tahu kalau dia menangis, jadi dia diam-diam mengusap air matanya, dan tetap bersandar di pelukan Julian tanpa mengeluarkan suara.
Tiba-tiba, sebuah tangan meraih wajahnya dan ibu jari Julian mengusap air matanya dengan lembut . "Sudah, jangan nangis. Kita benar-benar beruntung. Kalau bicara soal apa yang aku takutkan, satu-satunya yang aku takutkan itu nggak bisa mengeluarkanmu dari sana."
Victoria duduk tegak, menatapnya, dan bertanya, "Kenapa kamu sebaik ini padaku?"
Julian mengerutkan keningnya dan tampak bingung. "Bukannya memang sudah seharusnya aku baik padamu? Kita 'kan suami istri

Locked chapters
Download the NovelRead App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link