NovelRead
Open the NovelRead App to read more wonderful content

Bab 536 Theo Dipukuli

"Ada apa dengan Theo?" Shane mengangkat kepalanya dari belakang komputer. Ketika ia melihat Theo terbaring tak sadarkan diri di pelukan Yvonne, ekspresinya berubah drastis. Ia segera berdiri. Yvonne menangis, "Theo dipukuli!" "Apa? Coba aku lihat!" Shane mengambil Theo dan meletakkannya di meja pasiennya. Ia lalu mulai memeriksa luka Theo. Yvonne berdiri di samping Theo sambil menyatukan kedua tangannya. Dia menatap Theo dengan cemas. Ia sudah berhenti menangis saat ini. Yvonne benar-benar memaksa dirinya untuk berhenti menangis karena ia terlalu takut. Ia takut tangisannya akan mengalihkan perhatian Shane saat memeriksa Theo. Jadi, Yvonne mati-matian menghentikan tangisannya. Setelah Shane memeriksa luka di wajah Theo, kedua alisnya berkerut. "Theo dicubit hingga kapilernya pecah. Akan tetapi, ini seharusnya tidak sampai membuat Theo pingsan." "Apa maksudmu?" Yvonne memiliki firasat buruk. "Maksudmu, ada luka yang lebih serius dari sekadar kapiler pecah?" Shane mengangguk. "Ini spekulasiku. Bekas memar cubitan ada di wajah, dan itu tidak akan membuatnya pingsan. Pasti ada alasan lain." Saat Shane mengatakan hal ini, ia melepas pakaian Theo. Pupil matanya tiba-tiba menyusut. Ada beberapa tanda merah di pinggang dan perut Theo. Bekas merahnya sama buruknya dengan yang ada di wajah. Ini menunjukkan betapa kejamnya si penyerang. Yvonne juga melihat luka di pinggang dan perut Theo. Ia segera menutup mulutnya dengan kedua tangan untuk mencegah dirinya berteriak karena marah. Ia memandang Theo dan air matanya terus mengalir. Hati Yvonne sudah penuh dengan penderitaan. "Badan Theo harus diperiksa secara menyeluruh. Jika organ dalamnya juga terluka, itu akan berbahaya." Shane meletakkan pakaian Theo. Ia mengangkat tubuh anak kecil ini dan berjalan keluar dari kantor. Yvonne tahu kalau Shane akan membawa Theo untuk diperiksa. Ia menutup matanya dan mengambil beberapa napas dalam-dalam sebelum mengikuti Shane di belakangnya. Di luar ruang radiologi, Yvonne berjingkat ketika ia melihat ke dalam ruangan melalui kaca di pintu. Ia sama sekali tidak tenang. Orang yang ada di dalam adalah putranya. Sekarang ini, nyawa Theo sedang dipertaruhkan. Yvonne tidak peduli lagi tentang hal-hal lain. Ia hanya ingin melihat anaknya sendiri dan berharap ia baik-baik saja. Pada saat ini, Yvonne bisa mendengar langkah kaki datang dari belakang. Langkah kaki ini berhenti di belakangnya. Ada dua orang: orang tua dan anak muda. Yang lebih tua adalah kepala sekolah taman kanak-kanak, dan yang muda adalah asistennya. Setelah kepala sekolah mendengar tentang kejadian itu dari asistennya, ia segera bergegas. "Nona Smith, apa Theo baik-baik saja?" tanya kepala sekolah dengan prihatin. Yvonne menoleh dan menatap keduanya dengan sorot mata dingin. Mata Yvonne sudah merah. "Apa menurutmu anakku baik-baik saja di sana?" Ia menunjuk ke ruang radiologi. Kepala sekolah menundukkan kepalanya dengan canggung dan wajahnya memerah. Yvonne benar. Anak itu berada di ruang radiologi, jadi bagaimana mungkin dia baik-baik saja? Pertanyaannya memang berlebihan. "Maaf, Nona Smith. Taman kanak-kanak sangat menyesal tentang kejadian yang menimpa Theo." Kepala sekolah menghela napas menyesal dan membungkuk dalam-dalam pada Yvonne. Asisten di belakangnya juga melakukan hal yang sama. Yvonne mencibir, "Maaf? Saya tidak akan menerima permintaan maaf Anda. Saya harus menyelidiki ini sampai tuntas! Katakan, siapa yang memukul Theo?!" Kepala sekolah tidak terkejut dengan reaksi Yvonne, karena ia tahu bahwa permintaan maafnya tidak akan diterima. Bagaimanapun, anak Nona Smith ini dikirim ke rumah sakit. Jika ia menerima permintaan maaf dengan mudah, maka ia tidak akan menjadi orang tua yang baik. "Katakan padanya. Kaulah yang membawa anak itu kembali, jadi kau pasti tahu." Kepala sekolah memandang asisten. Asisten itu berdiri dan berkata, "Nona Smith, Theo sebenarnya dipukuli oleh beberapa anak. Yang memimpin mereka melakukan pemukulan itu adalah Anna Lancaster. Anak yang menggertak Theo terakhir kali. Sementara anak-anak yang lain juga ikut dengan Anna Lancaster mengucilkan Theo dan mengolok-oloknya." Insiden itu telah menyebar ke seluruh TK sehingga semua guru tahu anak-anak yang menggertak Theo. Jadi ketika asisten melihat mereka, ia langsung mengenali mereka. "Anna! Lancaster!" Yvonne sangat marah dan ia berteriak sambil menggertakkan giginya. Dia lagi! Kepala sekolah juga terkejut dengan kata-kata asisten. "Apa benar yang melakukan Anna Lancaster dan anak-anak itu?" "Ya, saya yakin. Saya pergi ke kamar kecil dan melihat anak-anak itu memukuli Theo dengan mata kepala sendiri. Ketika saya menghentikan mereka, mereka langsung lari begitu mereka melihat saya." Si asisten yakin kalau pelakunya adalah anak-anak itu. "Anak-anak?" Yvonne merasa jijik dengan kata-kata itu. Matanya sangat dingin ketika ia berkata, "Anda memanggil mereka dengan kata 'anak-anak'? Apa mereka berperilaku seperti anak-anak? Mereka hanya sekelompok setan yang mendiami tubuh anak-anak!" Mereka semua baru berusia lima atau enam tahun, tetapi anak-anak itu menyebabkan cedera seperti itu pada Theo. Asisten itu menundukkan kepalanya karena malu dan ia tidak bisa berkata-kata. Dilihat dari perilaku anak-anak itu, mereka benar-benar bertingkah seperti setan. "Saya tidak akan membiarkan mereka!" Yvonne mengepalkan tinjunya erat-erat dan ekspresinya tampak seperti akan membunuh seseorang. Terakhir kali, ketika Theo diganggu, ia tidak melakukan apapun pada anak-anak. Sebaliknya, dia pergi ke orang tua mereka. Tapi kali ini, ia tidak akan begitu baik lagi. Terutama Anna Lancaster. Ia tidak akan pernah memaafkannya! Kepala sekolah menatap sorot mata Yvonne yang seperti akan membunuh seseorang. Dia terkejut. "Nona Smith, apa yang ingin Anda lakukan?" Ia tidak benar-benar akan melakukan apapun pada anak-anak itu, kan? Meskipun anak-anak itu kejam, mereka tetaplah anak-anak. Sudut mulut Yvonne terangkat. "Anda akan segera tahu apa yang akan saya lakukan. Tapi sekarang, saya ingin tahu mengapa mereka memukuli Theo." Kepala sekolah memandang asisten itu lagi. Si asisten buru-buru menjelaskan, "Sebelum saya datang ke sini, saya meminta guru TK untuk menyelidiki. Kita pasti akan segera mengetahuinya." Tepat setelah ia mengatakan hal ini, ponselnya berdering. Saat Yvonne menatapnya, asisten itu buru-buru menjawab telepon. Beberapa menit kemudian, dia berkata, "Sejauh yang diperhatikan para guru, anak-anak itu membalas dendam pada Theo." "Balas dendam?" Yvonne tiba-tiba memikirkan sesuatu dan tubuhnya mulai gemetar karena marah, "Apa itu karena apa yang terjadi terakhir kali?" "Ya. Terakhir kali Nona mengejar mereka karena mem-bully Theo. Setelah mereka kembali, orang tua mereka mendisiplinkan mereka, sehingga mereka membenci Theo dan menyimpan dendam padanya. Terutama Anna Lancaster. Dia mengira kalau perpisahan orang tuanya adalah karena Theo. Dia membencinya, dan kemudian ...." Asisten itu melirik Yvonne untuk melihat ekspresinya. Yvonne berteriak, "Teruslah bicara!" Asisten itu ketakutan mendengar teriakan Yvonne. Jadi, ia melanjutkan, "Dia kemudian menemukan anak-anak lain dan memberi tahu mereka tentang rencana balas dendamnya. Anak-anak lain segera setuju untuk mengeroyok Theo dengannya. Namun, Theo tidak pergi ke sekolah selama beberapa hari terakhir, jadi mereka tidak dapat menemukannya. Salah satu anak melihatmu datang bersama Theo hari ini dan saat itulah mereka segera mulai mengawasinya." "Jadi itu yang terjadi. Anna Lancaster benar-benar ..." Kepala TK itu sangat marah. Seluruh rencana balas dendam telah dipikirkan dengan matang. Anna Lancaster tahu bahwa ia tidak bisa membalas dendam pada Theo sendirian, jadi ia menyeret anak-anak lain ikut dengannya. Ia pandai merencanakan hal ini. Namun, sangat disayangkan bahwa ia menyalahgunakan kecerdasannya. Sebaliknya, yang ia pikirkan hanyalah balas dendam dan mengajak yang lainnya. Sungguh sangat disayangkan. Kenapa sekolah bahkan lebih terkejut menemukan kalau dia adalah putri Henry Lancaster, ketua terhormat dan presiden Lancaster Group. "Di mana anak-anak itu sekarang?" Ekspresi Yvonne dingin. Ia harus memaksa, mengeluarkan kata "anak-anak" dari mulutnya.

© NovelRead, All rights reserved

Booksource Technology Limited.