Bab 519 Cuci Atau Beli
Mata Henry sedikit bergetar, "Kau salah dengar."
"Benarkah?" Yvonne menatapnya curiga.
"Iya." Henry menurunkan kelopak matanya dan menyeka noda di bajunya, menghindari tatapan Yvonne.
Yvonne mengerucutkan bibir bawahnya dan kemudian menghela napas dengan penyesalan. "Kurasa aku salah dengar. Aku senang karena kupikir ...."
"Kau kira?" Henry akhirnya melihat ke arahnya.
Yvonne tersenyum dan menggelengkan kepalanya.
"Tidak apa-apa. Henry, pakaianmu kotor, lepaskan dan berikan padaku. Aku akan membelikanmu satu set pakaian baru."
"Tidak usah!" Henry membuang handuk kertas dan menolak.
Yvonne bersikeras, "Bagaimana tidak usah? Aku mengotori pakaianmu, jadi aku harus bertanggung jawab apapun yang terjadi. Karena kau tidak mengizinkanku membeli pakaian baru untukmu, maka apa kau bisa melepaskannya dan memberikannya kepadaku. Aku akan mencuci dan membersihkannya untukmu."
Henry mengerutkan kening, "Kau ingin mencucinya?"
Yvonne mengangguk. "Jika kau tidak ingin aku membeli pakaian baru maka aku akan mencucinya."
"Kau tidak perlu melakukannya, dan kau juga tidak perlu membayarnya."
Henry melepas kemeja dan dasinya, tetapi menolak tawaran Yvonne.
Yvonne menyipitkan matanya. "Tidak, aku harus bertanggung jawab. Bagaimanapun, aku akan membelinya atau mencucinya. Aku memberikanmu pilihan. Jika kau tidak memilih, kalau begitu aku akan membeli baju baru."
Mengapa wanita ini begitu keras kepala?
Henry menatap mata Yvonne. Wanita ini tampak tak goyah. Hatinya bergetar dan ia segera membuang muka. "Terserah kau saja, kalau begitu."
Henry melepas jasnya dan melemparkannya ke kursi sebelum berjalan menuju ruang tunggu.
Yvonne tahu maksud Henry ketika ia berkata 'terserah kau saja'. Yvonne bisa membeli baju baru atau atau mencucinya.
Yvonne pun segera memilih untuk membeli satu set baju baru karena ia tidak memiliki kesabaran untuk mencuci pakaian lelaki ini. Toh ini juga alasan yang sengaja ia buat di depan Henry.
Beberapa hari yang lalu, ketika ia mengetahui bahwa punggung bagian bawah Sue memburuk, Yvonne ingin mengunjungi wanita tua ini. Namun, ia tidak pernah tahu alasan apa yang bisa ia gunakan untuk pergi ke vila Henry.
Sementara itu, insiden kopi ini murni sebuah kecelakaan. Yvonne benar-benar terkejut ketika mendengar kata-kata yang Henry ucapkan. Namun, begitu ia melihat pakaian Henry terkena noda kopi, Yvonne langsung memikirkan alasan untuk menemui Sue.
Yvonne bisa pergi ke vila untuk menemuinya dengan pakaian baru yang dibelinya, atau pakaian bersihnya yang sudah dicuci. Yvonne akan mengembalikan pakaian Henry sebagai alasan. Sebenarnya, ia pergi ke vila untuk menemui Sue. Karena itu, ia bersikeras untuk bertanggung jawab. Kalau tidak, Yvonne tidak akan peduli ketika Henry menyuruhnya untuk tidak membeli atau mencucinya.
Saat Yvonne memikirkan hal ini, ia mengambil jas Henry dan melipatnya. Ia kemudian menekan tombol panggil untuk meminta Joe masuk.
Ketika Joe masuk dan melihatnya sendirian di kantor, ia bertanya kenapa tidak melihat Henry.
"Nona Smith, di mana Tuan Lancaster?"
"Dia mungkin sedang mandi," kata Yvonne sambil menunjuk ke arah ruang duduk.
"Ahem. Dia sedang mandi?" Joe berseru tak percaya dan matanya melebar.
Mengapa Tuan Lancaster sedang mandi?
Apakah mereka ….
Joe memandang Yvonne dengan tatapan aneh. Joe sebenarnya sangat menghormati Shannon Smith ini! Dan ia benar-benar memukul KO Tuan Lancaster begitu saja!
Tatapan Joe terlalu jelas dan Yvonne tahu apa yang orang ini pikirkan begitu ia melihatnya. Ia pun ikut memutar matanya. "Tuan Woods, apa kau memikirkan sesuatu yang seharusnya tidak kau pikirkan?"
"Tidak tidak!" Joe menggelengkan kepalanya seperti kepala berbandul. Ia berulang kali menyangkal bahwa ia tidak terlalu banyak berpikir.
Yvonne menatapnya dengan senyum tipis. "Ayolah, Tuan Woods. Kau ini pembohong yang buruk. Kau sedang memikirkan apa yang terjadi antara aku dan Tuan Lancaster, kan?"
Joe memaksakan diri untuk tersenyum dan berkata, "Saya benar-benar tidak …."
Suara Joe terdengar lembut karena rasa bersalahnya.
Yvonne memotongnya, "Sebagai pria sejati, kau bahkan tidak bisa mengakui hal ini. Namun, sepertinya kau ini berpikiran terlalu jauh. Tidak ada yang terjadi antara Tuan Lancaster dan aku. Aku tidak sengaja menumpahkan kopi padanya dan pakaiannya menjadi kotor dan rambutnya basah. Itulah kenapa dia mandi. Lihat ini kalau kau tidak percaya padaku."
Yvonne menunjukkan jas yang baru saja dia lipat. Joe menatapnya dan melihat noda kopi dengan aromanya yang kuat. Ia tiba-tiba membuka mulutnya. Ia benar-benar salah paham!
Namun sekarang, Joe tidak bisa tidak memikirkan mengapa Nona Smith menumpahkan kopi pada Tuan Lancaster. Dan bagaimana ia melakukannya?
"Apa yang kau pikirkan?"
Yvonne mengulurkan tangannya dan mengibaskannya di depan Joe. "Aku sudah memanggilmu dua kali dan kau tidak meresponnya."
Joe tersentak dari lamunannya. Ia menyentuh ujung hidungnya dengan sedikit malu. "Apa yang bisa saya lakukan untukmu, Nona Smith?" Joe akhirnya menyadari untuk apa ia ada di sini.
Yvonne melipat jas Henry lagi dan memeluknya. "Tolong ambilkan aku tas untuk memasukkan ini. Aku akan membawanya karena aku sudah merusak pakaian ini. Jadi, aku akan membelikan satu set pakaian baru. Aku akan membawa pakaian ini dan membeli pakaian yang sama."
"Begitu. Mohon tunggu sebentar, Nona Smith. Saya akan mengambil tasnya sekarang."
Setelah berbicara, Joe berbalik dan meninggalkan kantor. Tak berapa lama, ia menemukan sebuah tas hitam dan kembali. Yvonne mengucapkan terima kasih dan memasukkan pakaian kotor Henry ke dalam tas.
Pada saat ini, Henry keluar dari kamar mandi. Ia sudah berganti dengan pakaian baru. Lelaki ini jelas punya baju cadangan di ruang tunggu. Yvonne awalnya mengira kalau lelaki ini akan keluar dengan menggunakan mantel mandi.
Sayang sekali!
Setelah menghela napas, Yvonne menatap Henry yang sedang mengeringkan rambutnya.
"Henry, aku benar-benar minta maaf. Aku akan membawakanmu baju baru besok."
Ketika Henry mendengar itu, ia tahu bahwa Yvonne telah memilih untuk membelikannya yang baru, jadi ia mengangguk dan setuju saja.
Yvonne tersenyum, "Kalau begitu Henry, aku akan pergi sekarang."
"Baik." Henry mengangguk kecil.
Yvonne melambai padanya dan pergi dengan tas itu.
Setelah meninggalkan Lancaster Group, Yvonne pergi ke mal terdekat dan menemukan toko dengan merek yang sama dengan setelan di dalam tas yang dia bawa. Ia kemudian berjalan masuk.
Begitu ia masuk, ia menyerahkan tas itu kepada si asisten toko dan memintanya untuk memilih setelan yang mirip dengan setelan di dalam tas.
Asisten ini sangat antusias ketika ia melirik jas dalam tas yang dibawa Yvonne. Pakaian di dalamnya merupakan pakaian paling mahal yang ada di toko ini. Dengan menjual satu stel jas ini, dia bisa membeli tas bermerek enam digit dari komisi yang akan dia dapat.
Yvonne melihat setelan yang dipilih dan ia mengangguk puas sambil menyentuh dagunya.
Jas itu sama dengan yang ada di tas. Warnanya hitam pekat, tapi lebih detil daripada yang ada di tas. Detil ini bisa membuat seseorang yang memakainya tampak lebih muda.
"Oke, aku akan mengambilnya. Tolong bungkus!"
Yvonne mengeluarkan kartu dari dompetnya dan menyerahkannya kepada wanita itu. Asisten toko menerimanya dengan senyum dan pergi ke kasir untuk menggesek kartu.
Setelah itu, Yvonne mengambil kembali kartunya dan mengambil jasnya. Ia melihat bill yang ia terima dan alisnya berkerut.
Setelan itu menghabiskan sepersepuluh uang yang ada di kartunya. Untuk melihat Sue, ia benar-benar perlu membayar semahal ini.
Tetapi ketika ia memikirkan betapa Sue begitu baik padanya dulu, uang yang Yvonne dihabiskan terasa tidak sia-sia. Namun, ini mengingatkannya pada satu hal, yaitu uang yang ia pinjam dari Henry dulu.
Henry pernah membantunya dan memberi keluarga Frey tujuh ratus ribu dolar. Ia selalu ingin mengembalikan uang itu, tetapi dia tidak memiliki kemampuan pada saat itu, jadi Yvonne tidak pernah melakukannya.
Selain tujuh ratus ribu, ada juga pengeluaran lain yang dibayar Henry untuknya setelah itu, dan ia juga ingin membayarnya kembali. Singkatnya, jika semuanya ditambahkan maka jumlahnya menyentuh angka hampir 1,4 juta dolar. Yvonne harus membayarnya kembali karena ia tidak ingin berhutang apapun pada Henry.
Setelah masuk ke dalam mobil, Yvonne melemparkan setelan itu ke kursi penumpang dan mengeluarkan ponselnya. Ia menelepon Lisa dan berkata,"Tolong siapkan cek senilai 1,4 juta dolar. Aku ada perlu."
"1,4 juta dolar?" Lisa berseru.