NovelRead
Open the NovelRead App to read more wonderful content

Bab 513 Dia Dipindahkan

Lisa merasa sedikit tertekan ketika ia melihat kebencian di mata Yvonne. "Nona Smith, apakah Anda baik-baik saja?" "Aku baik-baik saja." Yvonne memijat pelipisnya dan menenangkan diri. Lisa mengangguk. "Aku akan membuatkan Anda secangkir kopi." "Tidak perlu." Yvonne melambaikan tangannya dan menolak. Dia berdiri, berjalan ke sudut dengan kruknya, dan mendorong koper yang berdiri di sana. Yvonne membukanya dan mengeluarkan hard disk. "Ambil ini." Yvonne menyerahkan hard disk itu kepada Lisa. Lisa bingung. "Nona Smith, apa ini?" Yvonne mengangkat sudut bibirnya dengan dingin. "Ini adalah bukti penggelapan pajak Jacqueline. Bukankah dia membuka sekolah balet? Karena Jacqueline pernah menjadi penari balet internasional yang terkenal, sekolahnya cukup terkenal di Vancouver. Banyak orang mengirim putri mereka ke sana untuk belajar balet." "Apa? Penggelapan pajak?" Lisa berseru. Yvonne mencibir, "Ya. Sulit dipercaya, kan? Sebagai istri presiden Grup Lancaster, dia melakukan sesuatu yang melanggar hukum." Lisa mengangguk. "Memang sulit dipercaya. Apa dia tidak takut menimbulkan masalah bagi Tuan Lancaster jika dia melakukannya? Apa dia tidak takut hal itu mempengaruhi reputasi Grup Lancaster?" Yvonne tampak dingin. "Kenapa Jacqueline merasa takut? Orang yang paling dia cintai adalah dirinya sendiri. Terlebih, dia melakukannya dengan sangat halus, mengira tidak akan ada yang mengetahuinya. Aku membutuhkan waktu yang lama untuk mengumpulkan bukti. Sebenarnya aku menunggu waktu yang tepat untuk menggunakannya, tapi aku sudah tidak bisa menahannya lebih lama lagi." Jika ada yang berani mengganggu Theo, Yvonne tidak akan pernah melepaskan mereka. Meskipun seorang anak telah mengganggu Theo, ia tidak akan melakukan apa pun pada anak itu. Namun, ia tidak akan pernah melepaskan Jacqueline, orang tua dari anak itu. Karena Jacqueline tidak bisa mengajari anaknya sendiri, maka ia harus menanggung akibatnya sendiri. Lalu Henry, Yvonne akan berurusan dengannya nanti! "Nona Smith, berapa pajak yang dihindari oleh Jacqueline?" Lisa sangat penasaran. Yvonne berkata dengan dingin, "Setiap siswa di sekolahnya pasti membayar biaya sekolah enam digit setiap tahunnya. Totalnya ada tiga ratus siswa di sekolahnya. Dengan undang-undang pajak domestik yang baru, kamu bisa bayangkan berapa banyak pajak yang dihasilkan sekolah ini setiap tahunnya." Ketika Lisa mendengarnya, dia diam-diam menghitung jumlahnya di dalam hatinya. Setelah dia selesai berhitung, dia menarik napas panjang, "Ya ampun, dia berani sekali. Jacqueline menghindari pajak jutaan." "Ya, jadi kita harus menghancurkan reputasinya dan mengingatkan posisinya. Nanti pergi ke kantor pajak dan berikan ini kepada mereka." Lisa mengangguk dan mengiyakan, tetapi kemudian bertanya, "Nona Smith, apakah Anda ingin Jacqueline masuk penjara?" Yvonne menjentikkan kukunya. "Mulanya aku ingin menunggu kekalahan total Jacqueline di masa depan sebelum menyerahkan ini agar aku dapat meningkatkan hukuman Jacqueline dan membuatnya membusuk di penjara seumur hidup, tetapi aku khawatir saat ini itu tidak mungkin. Kita hanya bisa melakukan ini. Jacqueline hanya akan dihukum dua atau tiga tahun, tapi Henry juga bisa menyelamatkannya." Karena itu, sejak Yvonne mendapatkan hard disk itu, ia juga tidak pernah menyangka Jacqueline akan masuk penjara. Jacqueline adalah istri Henry, jadi Henry tidak akan menutup mata. Ia pasti akan membantu membebaskan Jacqueline dengan jaminan. Jadi dengan hard disk itu, Yvonne hanya bisa merusak reputasi Jacqueline, tapi hukuman ini sudah cukup untuk Jacqueline. Untuk skandal penggelapan pajak sebesar itu, Jacqueline tidak akan mampu berdiri tegak di depan publik dan kalangan kelas atas. Reputasi Henry pun akan tercemar. Meskipun begitu, memiliki istri yang begitu buruk akan membuat kalangan kelas atas yang tidak pernah menyukai Henry mengejeknya karena istrinya. Ketika itu terjadi, akan ada jarak di antara mereka, dan pernikahan mereka akan mulai berantakan. Rencana balas dendamnya benar-benar bisa membunuh dua burung dengan satu batu. Suasana hati Yvonne tiba-tiba menjadi lebih baik saat ia memikirkannya. Lisa juga tidak bodoh—ia dengan cepat mengetahui apa yang dipikirkan Yvonne dan meliriknya dengan kagum. Kemudian, ia mengambil hard disk dan keluar. Yvonne kembali duduk di bangkunya dan melanjutkan pekerjaannya. Setelah ia menyelesaikan pekerjaannya, Yvonne meregangkan pinggangnya dan bangkit dengan tongkatnya untuk pergi ke kamar sebelah. Di kamar sebelah, Theo sedang tidur nyenyak sambil meringkuk di tempat tidur besar. Setelah Lisa menjemputnya, ia bermain dengan Kubus Rubiknya di kamar sendirian dan tertidur setelah bermain lama. Tatapan Yvonne menjadi lembut dan penuh kasih saat ia melihat wajah Theo yang sedang tidur. Yvonne dengan lembut menyimpan kruk dan perlahan duduk di tepi tempat tidur. Ia mengulurkan tangannya untuk menyelipkannya dan berbisik, "Jangan khawatir, sayang. Kalau ada yang berani mengganggumu, Mama tidak akan melepaskan mereka ...." Pria kecil ini adalah bayinya yang sudah lama ia nantikan, dan Theo adalah hidupnya. Yvonne tidak akan pernah membiarkan siapa pun menyakiti Theo. Jika ada yang berani melakukannya, Yvonne akan membuat orang itu menyesal seumur hidup. Ia harus menjadi ibu yang kuat jadi jika Theo terluka, Yvonne akan melakukan segalanya. Ting Tong! Bel pintu di luar ruang tamu berbunyi. Yvonne menarik napas dalam-dalam dan menenangkan diri. Ia membungkuk dan mencium kening Theo. Yvonne lalu mengambil kruknya dan dengan pelan berjalan keluar dari kamar menuju pintu suite. Ketika dia sampai di pintu, ia membukanya. Shane sedang berdiri di luar pintu dan sepertinya ia berlari jauh-jauh ke sini karena saat ini, ia terengah-engah. Wajahnya juga dipenuhi keringat, dan ekspresinya tampak sangat cemas. Shane meraih bahu Yvonne dan bertanya dengan terburu-buru, "Yvonne, aku dengar Theo diganggu di TK?" Yvonne menatapnya. "Kok kamu tahu?" "Waktu menjemput Theo dari TK, aku ke sana dan menunggu lama. Theo tidak keluar, jadi aku masuk dan bertanya soal Theo. Setelah bertanya-tanya, aku baru tahu kamu menyuruh Lisa menjemputnya lebih awal karena Theo diganggu di sana," jelas Shane. Yvonne ke samping untuk mempersilakannya masuk. "Ya, Theo dikata-katai dan dikucilkan." "Bagaimana itu bisa terjadi?! Anak siapa yang melakukannya?" Shane mengerutkan kening tidak senang. Tatapan Yvonne terlihat dingin. "Siapa lagi kalau bukan putri yang dibesarkan Jacqueline dan Henry." "Apa?" Shane tercengang. "Maksudmu, Anna Lancaster?" Yvonne mengangguk. "Ya." "Kenapa dia berada di taman kanak-kanak yang sama dengan Theo?" Shane bertanya-tanya. Yvonne memelototinya. "Apa kamu tidak tahu?" Shane menggelengkan kepalanya. "Tidak." Yvonne mengerucutkan bibirnya. "Kupikir kamu tahu. Aku baru mau bertanya padamu kenapa Anna Lancaster berada di TK yang sama dengan Theo. Jelas, saat kita mencari TK untuk Theo, kita sengaja menghindarinya." Shane menggaruk kepalanya dan menjelaskan, "Pasti ada yang salah. Ketika aku mengantar Theo ke TK, Anna Lancaster berada di TK lain. Aku akan menelepon dan menanyakan TK Anna Lancaster yang lama dan menanyakan apa yang terjadi." Setelah Shane berkata demikian, ia mengambil ponselnya dan berjalan ke samping untuk menelepon. Beberapa menit kemudian, ia berjalan kembali tanpa mengatakan apa-apa. Yvonne bertanya, "Ada apa?" Shane memegang dahinya dan sepertinya ia bingung. "Sejak setengah bulan yang lalu, Anna Lancaster mendapat masalah di TK yang sebelumnya karena dia mencabut gigi seorang anak. Jacqueline kemudian menggunakan kekuatan dan identitasnya sebagai Nyonya Lancaster untuk menyembunyikan masalah ini. Meskipun orang tua dari anak yang terluka itu sangat marah, mereka hanya bisa menahannya karena keluarga mereka tidak sebaik keluarga Lancaster." "Henry tidak tahu?" Yvonne menyipitkan matanya. Shane mengangkat bahu. "Kalau Henry tahu, Jacqueline pasti sudah dalam masalah besar." "Hah, dia memang putrinya. Benar-benar pembuat onar," ejek Yvonne. Shane mengangguk setuju. "Ya kan? Anna Lancaster menyebabkan begitu banyak masalah di TK itu. Setiap kali seorang anak tidak mengikuti perintahnya, dia akan menggertak mereka." "Anak yang nakal." Yvonne mengernyit kesal. "Orang tua dari anak-anak yang diganggu itu tidak berdebat dengan mereka?"

© NovelRead, All rights reserved

Booksource Technology Limited.