Bab 26
Ternyata itu adalah kabar baik di luar dugaan.
Bahkan lebih dari yang dia bayangkan.
Begitu menutup telepon, dia berbalik dan memeluk Sherly, lalu berputar-putar di depan wastafel ini.
Gerakan mendadaknya membuat Sherly terkejut. Saat diturunkan, ketakutan masih tampak di mata Sherly.
Sangat menggemaskan.
Evander tertawa pelan, lalu menunduk menciumnya.
"Bruss ...."
Air dari keran terus mengalir di wastafel.
Bertahun-tahun kemudian, Evander menatap bayangan dirinya di cermin.
Wajahnya basah, rambutnya meneteskan air.
Matanya dipenuhi garis merah, tampak lelah dan suram.
Sekarang, hanya dirinya seorang yang berdiri di depan wastafel ini.
Evander mengernyit dan menutup keran. Dia mengambil handuk bersih dari lemari di samping untuk mengeringkan wajahnya.
Lalu dia melempar handuk ke keranjang pakaian kotor, berjalan ke lemari pakaian dan mengambil yang akan dipakai hari ini.
Kemeja, celana panjang, dan jas. Tapi gerakannya berhenti ketika hendak mengambil dasi.
Di apartemen ini, tidak ada

Locked chapters
Download the NovelRead App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link