Bab 736
"Kamu bilang ayahku yang menyebabkan kematian orang tuamu? Apa kamu punya buktinya? Ayahku jelas sudah meninggal, ini cuma fitnah buatanmu."
Saat ini Sania sama sekali tidak bisa mengakui bahwa ayahnya masih hidup.
Kalau tidak, bisa-bisa keluarga Lesmana akan membunuhnya.
Nindi pun menatap ke arahnya. "Buktinya akan segera ada. Apa kamu pikir uangmu ditransfer begitu saja tanpa meninggalkan jejak?"
Raut wajah Sania langsung berubah drastis, dia mundur beberapa langkah dengan panik. "Kamu ngomong apa sih, aku nggak ngerti. Aku sudah transfer uang itu ke penanggung jawab PZ Grup, kok."
"Jangan buru-buru begitu, hasilnya akan segera keluar."
Tatapan mata Nindi penuh keyakinan.
Sania makin panik dan buru-buru berkata, "A-aku akan kembali ke kamar untuk ganti baju dulu."
"Berhenti."
Nindi langsung merebut ponsel Sania."Kamu diam-diam mau meneleponnya, 'kan?"
"Apa yang kamu bicarakan? Nggak kok."
Sania kelihatan sangat gugup. "Kalau kamu curiga, ambil saja ponselnya. Aku ke atas dulu buat ga

Locked chapters
Download the NovelRead App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link