Bab 12
Mitha merasa ini sangat tidak adil.
Memang benar dia yang merencanakan penculikan itu, tapi dia jelas-jelas menyuruh para penculik itu untuk langsung membuang Rani ke laut lepas, bukan menyuruh orang lain untuk membawa Rani pergi.
Sekarang, Mitha benar-benar tidak tahu di mana Rani berada.
Tapi dia tahu, kemunculan para penculik di sini jelas-jelas adalah hasil rekayasa seseorang untuk menjebaknya.
Dengan mata berkaca-kaca, Mitha menatap Arman. "Kak Arman, aku benar-benar nggak tahu."
"Kalau kamu nggak percaya padaku, lebih baik biarkan aku mencari Kak Rani. Meski nggak makan, minum, atau tidur, aku pasti akan menemukannya!"
"Lagi pula Seno sudah nggak ada di sisiku, wajar kalau aku sedikit menderita ... "
Mitha menangis pilu.
Biasanya, saat dia menggunakan trik ini, Arman selalu luluh.
Tapi kali ini tidak mempan.
Arman menatap Mitha dengan penuh kecurigaan dan kemarahan, tidak lagi lembut seperti dulu.
Ibu Arman dengan panik menghalangi Mitha. "Arman, kenapa kamu begitu kasar pada Mit

Locked chapters
Download the NovelRead App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link